Jumat 07 Mar 2014 10:40 WIB

Program 1.000 Jamban Jadi Unggulan di Indonesia MDGs Award

Rep: Hannan Putra/ Red: Indira Rezkisari
Staf khusus presiden untuk MDGs, Nila Moeloek
Foto: antara
Staf khusus presiden untuk MDGs, Nila Moeloek

REPUBLIKA.CO.ID, BATU AMPAR -– Program 1.000 Jamban dari  Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU yang dilakukan sejak 2012 kini jadi perhatian publik. Pasalnya, program yang dilangsungkan di  Desa Lengah Sari Kabupaten Bekasi terpilih menjadi nominator 63 program unggulan ajang Indonesia MDG Awards 2013, Sabtu (15/3) mendatang. 

Program Indonesia MDG Awards 2013 ini merupakan tahun ke-3 terlaksananya ajang penghargaan untuk program-program yang mendukung pembangunan MDGs.

"Tidak hanya sekedar menyediakan fasilitas jamban saja,namun lebih dari itu program ini juga membekali masyarakat dengan edukasi berkelanjutan selama 3 bulan," kata Officer External Relation PKPU, Rini Aprilia Laison di kantor PKPU Jalan Raya Condet No 27-G Batu Ampar, Jakarta Timur, Jumat (7/3).

Program 1.000 Jamban adalah sebuah program pemberdayaan komunitas untuk membangun kesadaran dan kebutuhan akan hidup bersih dimulai dari unsur sanitasi. Program ini senantiasa melibatkan masyarakat dalam pelaksanaannya,sehingga terbangun partisipasi dan rasa kepemilikan masyarakat terhadap kebersihan lingkungan dan fasilitas jamban yang akan dibangun bersama.

Dengan program berkelanjutan seperti ini  masyarakat dapat benar-benar sadar akan arti kebersihan dan kesehatan lingkungan.

Humas PKPU juga menyebutkan, utusan Khusus Presiden RI untuk MDGs, Prof Dr dr Nila Moeloek Sp M telah datang meninjau program tersebut. Nila mengatakan, cukup banyak program pembangunan inovatif yang berlangsung di akar rumput. Ia mengatakan, program ini telah memberikan perbaikan nyata bagi kesejahteraan masyarakat setempat.

"Dengan tenggat waktu MDGs makin dekat, kami  memberikan apresiasi pelaku program untuk membangkitkan inspirasi dan harapan bagi masyarakat di wilayah lain yang tersebar di Indonesia. Kami gembira bahwa kualitas program yang didaftarkan dalam IMA setiap tahunnya semakin baik," kata Nila Muluk.

sumber : siaran pers
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement