Jumat 07 Mar 2014 16:09 WIB

Siswa Hidayatullah Pecah Tabungan untuk Kelud

Sejumlah siswa SDN 03 Puncu kembali ke sekolah, setelah sempat diliburkan pascaerupsi gunung Kelud, Senin (24/2
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Sejumlah siswa SDN 03 Puncu kembali ke sekolah, setelah sempat diliburkan pascaerupsi gunung Kelud, Senin (24/2

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Siswa SD dan SMP Luqman al Hakim Hidayatullah Surabaya memecah tabungan untuk membantu korban erupsi Gunung Kelud, terutama korban yang rumahnya porak poranda akibat abu vulkanik.

"Secara serentak, siswa SD dan SMP Luqman al Hakim Pesantren Hidayatullah Surabaya mengumpulkan dana bantuan untuk korban bencana," kata Kepala SD Luqman al Hakim, Abdurrahman, di Surabaya, Jumat (7/3).

Ia menjelaskan kegiatan itu memupuk rasa sosial dan kepedulian siswa. "Kami yang di Surabaya juga merasakan dampak abu Kelud cukup berat. Kami yakin radius lebih dekat dengan Kelud lebih berat lagi. Kepada siswa, kami ajarkan rasa empati," katanya.

Menurut dia, bantuan yang terkumpul akan disalurkan dalam bentuk barang yang dibutuhkan oleh korban Kelud. "Ada yang berupa karpet, sajadah, mukena, sarung, selimut, dan makanan ringan. Kami yakin apa pun pasti dibutuhkan," katanya.

Bantuan dari lembaga pendidikan Islam yang berada di bawah Ormas Hidayatullah Surabaya itu diserahkan langsung kepada tim Search And Rescue (SAR) Hidayatullah Jawa Timur untuk disalurkan ke kawasan Kelud. "Semoga bermanfaat bagi teman-teman saya di area Gunung Kelud," kata seorang siswa SD Luqman al Hakim yang sengaja memecah tabungannya untuk membantu korban Kelud lewat sekolahnya.

Dalam kesempatan itu, koordinator SAR Hidayatullah Jatim, Rohisul Wahib mengatakan bantuan dari SD dan SMP Luqman al Hakim Hidayatullah Surabaya ini akan diserahkan pada beberapa tiik korban bencana. "Salah satunya di Desa Puncu, karena sebelumnya kami sudah terjun ke sana sehari pasca-erupsi Kelud," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement