Sabtu 08 Mar 2014 21:06 WIB

Laporan Serikat Buruh: Wanita Tetap Bekerja Dalam Keadaan Sakit

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Menurut sebuah laporan baru di Australia, wanita yang bekerja di layanan publik semakin menghadapi tekanan untuk tidak mengambil cuti sakit.

Laporan yang diluncurkan oleh Serikat Buruh Sektor Publik dan Komunitas (CPSU) itu menunjukkan, wanita makin sering pergi kerja dalam keadaan sakit, bekerja dengan jam kerja lebih panjang dan harus membagi waktu dengan tanggung-jawab yang lebih besar untuk merawat keluarga.

Survey terhadap 11-ribu wanita mendapati, hampir seperempat tetap pergi kerja meskipun kurang sehat, dan 9 dari 10 melakukannya paling tidak sekali atau dua kali setahun.

Sekretaris Nasional CPSU Nadine Flood mengatakan, lebih dari 20 persen dari mereka yang disurvey mengatakan, mereka mendapat tekanan dari bos untuk tidak mengambil cuti sakit.

Separuh responden mengatakan, mereka terpaksa pergi kerja dalam keadaan sakit demi menyelesaikan pekerjaan.

Itu tandanya sistemnya tidak berjalan baik, kata Flood.

Survey itu juga mendapati, proporsi wanita bekerja yang merawat anggota keluarga yang lanjut usia telah meningkat selama lima tahun terakhir dari 51 menjadi 58 persen.

Flood mengatakan, laporan itu dikeluarkan pada saat Serikat Buruh berunding dengan Pemerintah Federal soal upah dan kondisi kerja.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement