REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Penampilan Edinson Cavani yang langsung nyetel pada musim perdananya di Paris Saint-Germain menarik perhatian sejumlah klub raksasa Inggris. Meski demikian, mantan striker Napoli itu diperingatkan untuk tidak tergoda hijrah ke negeri Ratu Elizabeth.
Pablo Correa mengatakan Ligue 1 Prancis adalah kompetisi yang ideal bagi Cavani. Pelatih Nancy itu menilai Ligue 1 tak kalah kompetitif dibanding Liga Primer Inggris.
"Pergi ke Inggris sungguh ide yang buruk bagi Cavani," ujar pelatih asal Uruguay itu seperti dilansir ESPN.
Correa menampik publik Uruguay lebih suka melihat Cavani bermain di Inggris ketimbang Prancis. Sebab, kata dia, Ligue 1 Prancis juga disiarkan oleh televisi lokal Uruguay.
Ia menegaskan tim nasional Uruguay sama sekali tidak mempermasalahkan di mana Cavani bermain di level klub.
Rumor terkait masa depan Cavani kembali mencuat beberapa pekan terakhir. Penyerang usia 27 tahun itu disebut tidak betah di PSG karena cenderung ditempatkan sedikit melebar untuk memberi ruang pada Zlatan Ibrahimovic.
Akibatnya, Cavani baru mengoleksi 14 gol sepanjang musim ini. Torehannya jauh lebih sedikit dibanding rekan setimnya, Ibrahimovic, yang telah mengoleksi 22 gol.
Faktor lain yang membuat Correa menyarankan Cavani tak hijrah ke Inggris adalah gaya hidup. Menurut dia, Cavani tak cocok dengan atmosfer sepak bola Inggris yang glamor.
"Cavani tak memiliki sifat arogan dan ego seperti beberapa bintang lainnya," ungkap Correa.
Belum lama ini, setidaknya dua pelatih top Inggris, yakni Jose Mourinho dan David Moyes, terang-terangan berminat pada Cavani. Mou mengatakan akan mencoba merekrut sang pemain meski diakuinya bakal sulit membujuk PSG. Kontrak Cavani sendiri baru akan berakhir pada 2018 bersama PSG.