REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Negara (Menneg) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengaku tidak melakukan intervensi apa pun terkait pembuatan novel dan film terbarunya, "Sepatu Dahlan".
Dahlan Iskan turut menjadi pembicara dalam peluncuran film "Sepatu Dahlan" di even Islamic Book Fair (IBF) ke-13 yang berlangsung di Istana Olahraga (Istora) Kompleks Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Jumat (7/3) petang.
"Saya tidak melakukan intervensi apa pun. Ini karena saya bukan penulis, bukan penerbit buku, dan bukan pula pemilik hak cipta dari novel itu," kata Dahlan.
Jadi, kata dia, sewaktu produser dan sutradara minta izin untuk membuat film berdasarkan novel "Sepatu Dahlan," ia menyatakan dirinya tidak punya hak untuk mengizinkan atau pun tidak mengizinkan penerbitan buku ini.
"Tanya saja ke penerbit Mizan yang menerbitkan novel ini," ujar Dahlan kepada Thamrin (produser) dan Rizal (sutradara).
Lantas, Dahlan Iskan pun menanyakan alasan kesediaan Thamrin untuk membiayai pembuatan film ini. "Kata Pak Thamrin, dia bersedia membuat film berbasis novel "Sepatu Dahlan" ini karena pernah mengalami kondisi yang sama dengan saya, masa kecilnya sulit."
Menurut gambaran Thamrin, jelas Dahlan, penerbit Mizan tentu tidak akan membagi-bagikan gratis novel ini hingga ke anak-anak di desa-desa. Khususnya bagi anak-anak yang situasi ekonomi keluarganya tidak memungkinkan mereka untuk membeli novel "Sepatu Dahlan".