Sabtu 08 Mar 2014 12:51 WIB

Pesawat Malaysia Airlines Kemungkinan Hilang di Wilayah Udara Vietnam

Malaysia Airlines
Foto: EPA/Andy Rain
Malaysia Airlines

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pesawat Malaysia Airlines yang membawa 227 penumpang dan 12 awak kemungkinan hilang di wilayah udara Vietnam ketika hilang kontak dengan pengawas lalu lintas udara dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada Sabtu pagi.

Penerbangan MH370 yang menggunakan pesawat Boeing B777-200 itu meninggalkan Kuala Lumpur hari Sabtu pukul 12.21 dini hari (Jumat, 23.21 WIB) dan dijadwalkan mendarat di Beijing pada Sabtu pukul 6.30 waktu setempat (05.30 WIB).

"Kami sangat menyesalkan terjadinya kehilangan semua kontak dengan penerbangan MH370," kata Pemimpin Eksekutif Malaysia Airlines, Ahmad Jauhari Yahya, dalam sebuah pernyataan.

"Malaysia Airlines saat ini sedang bekerja sama dengan pihak-pihak berwenang yang telah mengaktifkan tim-tim pencarian dan penyelamatan mereka untuk menemukan pesawat ini," kata pernyataan itu.

Pejabat Otoritas Penerbangan Sipil Vietnam (CAAV) mengatakan pesawat itu gagal mendarat seperti yang telah dijadwalkan, yaitu pukul 17.21 GMT ketika pesawat sedang terbang di atas laut antara Malaysia dan kota Ho Chi Minh.

"Kode pesawat tidak muncul di sistem kami," kata Bui Van Vo, manajer departemen pengawasan penerbangan CAAV, kepada Reuters.

Kantor berita resmi Xinhua juga mengutip Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC) yang mengatakan pesawat kehilangan kontak ketika terbang di wilayah udara Vietnam. CAAC mengatakan terdapat 158 warga negara China yang berada di pesawat itu.

Pengendali penerbangan China mengatakan mereka belum menerima sinyal apapun dari pesawat tersebut dan tidak ada laporan soal adanya pesawat jatuh di perairan China.

sumber : Antara/Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement