REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Krisis keuangan yang menimpa AC Milan membuat Presiden Silvio Berlusconi patah arang. Mantan perdana menteri Italia itu dilaporkan akan menjual sebagian saham untuk menutup defisit finansial klub.
Corriere dello Sport pada Sabtu (8/3) melaporkan bahwa Berlusconi akan melepas 30 persen saham. Dengan penjualan kurang sepertiga saham klub, dana yang dikumpulkan diprediksi mencapai 150 juta euro hingga 200 juta euro (Rp 2,37 triliun hingga Rp 3,17 triliun).
Kedatangan investor baru tidak sekadar untuk menstabilkan keuangan klub, melainkan juga diharapkan dapat membantu pendanaan pembangun stadion baru. Pasalnya, Rossoneri tengah mempertimbangkan untuk meninggalkan San Siro yang berstatus milik pemerintah Kota Milan.
Hingga kini, calon pembeli klub peraih tujuh trofi scudetto itu berasal dari pengusaha Timur Tengah. Sebuah laporan menyebutkan anggota keluarga royal Qatari, Sheikh Al Makhtoum dan juga keluarga Al-Thani, yang dikenal memiliki bisnis menggurita di negaranya.
Kompensasi yang didapat investor baru adalah mereka diberi tawaran untuk menggunakan hak pemanfaatan stadion. Berarti mereka bebas menentukan penggunaan nama pula. Selain itu, beberapa posisi di tingkat dewan direksi juga akan diberikan sebagai kompensasi masuknya pemegang 30 persen saham.
Hanya saja, hingga kini belum ada pernyataan resmi dari klub untuk mengkonfirmasi rumor itu. Pun juga tidak ada bantahan terkait isu yang sudah hangat beredar di Italia itu.