Sabtu 08 Mar 2014 15:06 WIB

Risma: Mending Berhentilah

Rep: mas alamil huda/ Red: Taufik Rachman
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menegaskan, tidak akan mati-matian mempertahankan jabatan yang kini diembannya. Baginya, jabatan hanyalah titipan dan amanah dari Tuhan.

"Di nisan saya juga nggak akan ditulis Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya," katanya yang disambut tepuk tangan hadirin dalam Dialog Kebangsaan bertajuk Gelombang Baru Nasionalisme: Dari Daerah Membangun Indonesia di ITB, Sabtu (8/3).

Risma, begitu ia akrab disapa, mengatakan, selama menjabat sebagai wali kota, dia hanya ingin mewujudkan tekadnya untuk menyejahterakan warga Kota Surabaya. Siapapun tak akan bisa merubah prinsipnya itu.

Menurutnya, nasib warga Surabaya yang kini dipimpinnya harus dipertanggungjawabkan di dunia dan akhirat. Dia mengaku, lebih baik memilih mundur jika harus mengorbankan prinsip tersebut. "Mending berhenti lah," ujarnya.

Namun, perempuan pertama yang menjadi Wali Kota Surabaya tersebut belum mau secara tegas menjawab isu pengunduran dirinya.

Seperti diketahui, prahara politik yang sedang membelenggunya sempat membuat Risma goyah untuk meneruskan perjuangannya menjadi wali kota. Bahkan, Risma dikabarkan telah berpamitan mundur kepada pimpinan SKPD di Kota Pahlawan tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement