REPUBLIKA.CO.ID, HOMS-- Tujuh warga terluka akibat serangan dengan mortir yang diluncurkan ekstremis di negara itu ke Sekolah al-Andalous di lingkungan al-Dablan, di kota Homs, Suriah.
Kantor berita resmi SANA mengutip seorang sumber di Komando Kepolisian Homs mengatakan bahwa dua mortir yang menghantam sekolah yang menjadi tempat pusat hunian sementara bagi keluarga terlantar, menyebabkan sejumlah korban luka dan kerusakan material di daerah itu.
Gubernur Homs, Talal al-Barazi mengatakan kepada wartawan setelah ia memeriksa kerusakan di lokasi serangan bahwa tindakan pengecut itu adalah upaya putus asa untuk merusak moral orang Suriah dalam menghadapi terorisme.
Al-Barazi mengatakan bahwa penyelesaian situasi orang-orang bersenjata yang keluar kota tua dan menyerahkan diri dan senjata mereka telah "melemparkan kelompok teroris di kota tua menjadi kebingungan".
Dia menegaskan bahwa serangan terhadap warga sipil ditujukan untuk menggelincirkan masyarakat dan upaya-upaya rekonsiliasi di kota. Hingga 400 pemuda dari kota tua Homs masih berada di sana, kata al-Barazi, menunjukkan bahwa pemuda-pemuda itu akan menetap dalam beberapa hari mendatang.