REPUBLIKA.CO.ID, SEPANG -- Direktur Jenderal Departemen Penerbangan Sipil (DCA), Datuk Azharuddin Abdul Rahman mengabarkan bahwa hingga saat ini jejak pesawat Malaysia masih belum ditemukan.
"Kami masih melakukan investigasi terhadap semua kemungkinan yang ada. Fokus kami saat ini adalah menemukan pesawat yang hilang itu dan menyelidiki apa yang telah terjadi. Itu hal yang paling penting saat ini," katanya dalam sebuah konferensi pers, seperti dilansir dari kantor berita resmi Malaysia, Bernama, Ahad (9/3).
"Meskipun pencarian pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370 telah diperluas, hingga saat ini juga masih belum ada tanda-tanda dari pesawat itu," tambahnya.
Menurutnya, upaya pencarian pesawat yang hilang secara misterius itu telah melibatkan dunia internasional. Bahkan beberapa negara juga turut terlibat dalam pencarian, seperti Vietnam, Cina, Singapura, Indonesia, Amerika, Thailand, Australia, serta Filipina dengan menerjunkan 40 kapal dan 34 pesawat.
Lanjutnya, upaya pencarian dan penyelamatan penumpang MAS ini dipimpin oleh DCA. Hari ini, pencarian melalui udara telah dilakukan sejak pukul 7 pagi hingga 7 malam. Pencarian itu pun masih akan dilanjutkan.
Sementara itu, Kepala Angkatan Bersenjata Malaysia Tan Sri Mohd Zin Zulkifeli mengatakan, operasi penyelamatan MAS tidak melibatkan penggunaan kapal selam dari negara-negara yang ikut membantu pencarian. "Mereka tidak mengirimkan kapal selam," katanya.
Selain itu, Zulkifeli juga menyebutkan bahwa dua pesawat pengintai patroli maritim dari Australia juga akan tiba pada tengah malam nanti dan esok pagi.
Sebelumnya, Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak telah menerima tawaran dari Australia untuk membantu upaya pencarian MAS. Pesawat MAS yang membawa 227 penumpang, termasuk dua bayi dan 12 awak, ini telah hilang dalam perjalanannya dari Kuala Lumpur menuju Beijing.