Ahad 09 Mar 2014 22:42 WIB

Roy Suryo: Stadion Cangkring Perlu Ditingkatkan

Rep: Heri Purwata/ Red: Fernan Rahadi
Menpora Roy Suryo sedang mencoba main Jemparingan (Panahan tradisional) di Kastelah Puro Pakualaman, Yogyakarta,Ahad (23/6).
Foto: Republika/Neni Ridarineni
Menpora Roy Suryo sedang mencoba main Jemparingan (Panahan tradisional) di Kastelah Puro Pakualaman, Yogyakarta,Ahad (23/6).

REPUBLIKA.CO.ID, WATES -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Roy Suryo menegaskan Stadion Cangkring yang ada di Kabupaten Kulonprogo harus ditingkatkan menjadi stadion tingkat nasional. Sehingga bisa digunakan untuk pertandingan sepakbola tim nasional.

Roy Suryo mengemukakan hal tersebut pada pagelaran wayang kulit di Alun-alun Wates, Kulonprogo, DIY, Ahad (9/3) malam. Wayang kulit digelar untuk menghibur rakyat Kulonprogo dengan dalang Ki Manteb Sudarsono dengan lakon Bilawa Rangsang.

"Ketika Tim U-19 bertanding di Yogya, saya bisa membawa ke Stadion Magouwoharjo Sleman, Sultan Agung Bantul dan Mandala Krida Yogyakarta. Maunya juga membawa ke Kulonprogo  tetapi stadion Cangkring belum memenuhi syarat," kata Roy Suryo.

Karena itu, Roy Suryo sangat mendukung Stadion Cangkring harus ditingkatkan agar memenuhi persyaratan untuk pertandingan tingkat nasional. Stadion bertaraf nasional ini sangat dibutuhkan karena ke depan akan muncul pesepakbola muda. Menyusul adanya coaching clinic sepakbola yang dilakukan pelatih Tim U-19, Indra Syafrie di Mandala Krida, Rabu (5/3) lalu.

"Setelah coaching clinic dilanjutkan training of trainer sehingga banyak sekolah sepakbola (SSB) di DIY akan mengalami kemajuan dan diharapkan akan menelorkan pemain muda berbakat," kata Roy.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement