Ahad 09 Mar 2014 23:07 WIB

Industri Rumahan Tanjabar Terkendala Alat Produksi

Usaha kerajinan tangan
Foto: Tahta/Republika
Usaha kerajinan tangan

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Industri rumahan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi, masih menghadapi kendala alat produksi pengolahan, sehingga mereka sulit untuk berkembang.

Selain itu, upaya pemerintah untuk membina industri rumahan melalui instansi terkait juga masih minim, kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabar) Kosasih ketika dihubungi, Minggu.

Saat ini di Tanjabar banyak berkembang industri rumah tangga baik berskala kecil ataupun menengah, seperti industri pengolahan kopi dan yang banyak ditemui di Kecamatan Betara.

"Industri rumahan ini masih menghadapi kendala alat pengolahan, misalnya industri kopi, mereka masih menggunakan alat tradisional, hal ini menyulitkan industri kopi sulit berkembang," katanya.

Oleh karena itu, terkait permasalahan tersebut, tahun ini pihaknya akan berupaya untuk mengembangkan industri rumahan tersebut, salah satunya pengolahan kopi.

Dinas Perindag tengah berupaya membantu alat produksi yang lebih baik terhadap para pengusaha kecil tersebut.

"Produksi kita ini sebenarnya mampu bersaing, contohnya kopi. Cuma memang selama ini kita kalah di penampilan," ujarnya.

Karena itu menurut dia, di 2014 ini pihaknya akan fokus membantu industri kopi dalam segi produksi.

Namun tak semua industri kecil dan menengah ini akan mendapatkan bantuan, untuk tahap awal hanya produksi unggulan yang akan dibantu, seperti kopi.

Selain masalah produksi, kata Kosasih, pihaknya terus intens mengikuti promosi dagang di luar daerah, termasuk lelang, untuk memperkenalkan hasil produksi industri Tanjabar ke daerah luar.

"Hasil produksi kita (Tanjabar, red) juga digemari orang, hal ini terbukti dari omset penjualan mereka yang tinggi. Salah satunya keripik di Bram Itam, pasarnya terus berkembang dan semakin meluas," tambahnya.

Sementara itu, salah seorang pelaku industri rumahan di Kecamatan Betara mengaku selama ini hanya mengandalkan alat-alat produksi tradisional dalam melakukan pengolahan bahan-bahan industri seperti kopi ataupun keripik.

"Kita akui memang kami terkendala alat produksi yang masih mengunakan alat seadanya seperti untuk pengolahan kopi, sehingga kita mengharapkan bantuan dari intansi terkait agar industri kami bisa semakin berkembang," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement