Senin 10 Mar 2014 06:55 WIB

Warga Palestina Segera Nikmati Listrik Lebih Lama

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Chairul Akhmad
Warga Gaza menikmati kebersamaan di tepi pantai Jalur Gaza.
Foto: Reuters/Suhaib Salem
Warga Gaza menikmati kebersamaan di tepi pantai Jalur Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Kiriman sumbangan Qatar bagi warga Gaza diharapkan dapat memberi penerangan di sana dalam empat lima hari mendatang.

Pengumumkan ini disampaikan otoritas Palestina setelah dua bulan Gaza diselimuti gelap akibat pemadaman listrik. Blokade ekonomi selama tujuah tahun membuat Gaza kekurangan stok bahan bakar.

Wakil Kepala Otoritas Energi Gaza Fathi al-Sheikh Khalil, kepada kantor berita Maan, Ahad (9/3), mengatakan, donasi Qatar telah membantu memenuhi kebutuhan energi di masyarakat selama delapan jam.

Sebelum menerima donasi, warga jalur Gaza hanya menikmati listrik selama enam jam. "Kami meminta pemerintah Ramallah untuk menyediakan energi bebas pajak karena uang yang dimiliki warga tak cukup jika harus membayar tagihan listrik," kata Khalil.

Kepala Otoritas Energi Ramallah Omar Kittana tengah meyakinkan menteri keuangan untuk menjual bahan bakar bebas pajak kepada warga Gaza selama setengah hingga satu tahun.

Qatar mendonasikan 10 juta dolar AS kepada otoritas Hamas di Gaza atas nama kemanusiaan. Gaza sempat mengalami kesulitan saat musim dingin mendera pada Desember lalu akibat badai Alexa. Saat itu kondisi semakin parah karena setelah sebelumnya warga Gaza juga mengalami kekurangan bahan bakar sejak November.

Gaza mengalami blokade ekonomi sejak 2006 atas tekanan Israel. Meski Mesir berhasil mendesak komunitas internasional memberi kelonggaran bagi ekonomi Palestina. Revolusi 2011 lalu atas pemerintahan Mohamed Morsi kembali membatasi bantuan kepada Palestina.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement