REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kebijakan tidak populer Kepala Asosiasi Kedokteran Hewan Inggris, John Blackweel. Ia berencana menerapkan kebijakan yang intinya melarang penyembelihan hewan secara Islam dan Yahudi. Alasannya, penyembelihan itu mengabaikan hak-hak dasar hewan.
Rencana itu segera memicu protes kalangan Muslim dan Yahudi. Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Muslim Inggris (MCB), Dr. Shuja Shafi menilai penyembelihan hewan secara agama merupakan wujud menjaga kesucian manusia dan kehidupan hewan.
"Kami melihat komentar Blackwell seperti umat Islam dan Yahudi tidak memperhatikan penderitaan hewan," ucap dia seperti dilaporkan Arutz Sheva, Senin (10/3).
Rencana Blackwell tidak sepenuhnya mendapatkan dukungan meluas. Deputi Perdana Menteri Inggris, Nick Clegg menilai tidak ada dalam rencana bahwa Inggris akan mengikuti jejak Polandia dan Denmark yang melarang penyembelihan hewan secara Islam dan Yahudi.
"Ini adalah kepercayaan yang diwariskan dari generasi ke generasi. Saya percaya, Inggris mencoba untuk melindungi keberagamaan," kata dia.
Para pemimpin komunitas Muslim dan Yahudi memastikan hak-hak dasar hewan diperhatikan. "Apa yang dikatakan Blackwell tidak benar. Kami tidak bisa mendukung itu," ucap Ketua Dewan Masjid Lancashire, Abdul Hamid Qureshi.