REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi masyarakat (Ormas) Islam Hidayatullah bertekad akan mampu mewujudkan kehidupan islami di seluruh kampusnya.
Hal itu terungkap dalam rapat koordinasi nasional yang diadakan di Surabaya, Jumat-Ahad, 7-9 Maret lalu. Hidayatullah memilikii 300 kampus. Namun, tujuh kampus tercatat sebagai kampus utama.
Kampus tersebut berada di Batam, Medan, Depok, Surabaya, Balikpapan, Makassar dan Timika. Ketujuh kampus itu merupakan pilot project atau percontohan miniatur implementasi peradaban Islam. Di dalam kampus itu terdapat sekolah, kegiatan ekonomi dan rumah tangga.
"Kita bisa melihat bagaimana bertetangga yang baik, bagaima bermuamalah yang baik seperti yang diatur Islam. Hidayatullah ingin pada 2020 bisa mewujudkan itu semua," ujar ketua Bidang Ekonomi Pimpinan Pusat (PP) Hidayatullah Asih Subagyo, Senin (10/3).
Menurutnya, saat ini kehidupan secara Islami masih berada dalam tataran normatif dan belum diaplikasikan. Dia berharap gagasan Hidayatullah bisa melahirkan percontohan bagaimana kehidupan Islami berlangsung.
Hal ini tidak mudah. Salah satu tantangannya, lanjut Asih, adalah menerapkannya, sementara kehidupan yang ada di sekitarnya tidak mendukung. Misalnya, seperti di Timika yang mayoritas penduduknya beragama Kristen.
"Tapi justru hal ini membuat kami ingin sekali mewujudkan (kehidupan islami). Dimulai dari pribadi, lalu keluarga dan komunitas," katanya.