Senin 10 Mar 2014 16:38 WIB

Pakar Satwa Dunia Siap Bantu KBS

Rep: RR Laeny Sulistywati/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pengunjung melihat satwa Bison Amerika yang berada di kandang peraga Kebun Binatang Surabaya (KBS) Surabaya, Jatim, Minggu (11/3).
Foto: Antara
Pengunjung melihat satwa Bison Amerika yang berada di kandang peraga Kebun Binatang Surabaya (KBS) Surabaya, Jatim, Minggu (11/3).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sejumlah pakar satwa dan kebun binatang dunia siap membantu pembenahan kebun binatang Surabaya (KBS), Jawa Timur (Jatim) agar lebih baik. 

Saat mengunjungi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Balai Kota Surabaya, Konsul Jenderal (konjen) Amerika Serikat di Surabaya, Joaquin Monserrate mengatakan bahwa maksud kedatangannya hanya untuk menyampaikan inisiatif bantuan dari tim ahli yang beranggotakan sekitar empat orang.

“Mereka adalah para pakar yang sudah malang-melintang di dunia kebun binatang dan konservasi satwa. Reputasi yang disandang tidak main-main,” katanya di Balai Kota, Senin (10/3).

Joaquin membeberkan, para ahli tersebut pernah menangani sejumlah kebun binatang seperti Kebun Binatang Singapura, North Carolina, San Diego, dan South Africa. “Mereka juga sempat berkiprah di Timur Tengah, bekerja sama dengan kebun binatang Irak serta India,” ujarnya.

Para ahli yang dikatakan Joaquin siap membantu KBS memang bukan orang sembarangan. David Jones salah satunya. Pria yang sudah memimpin North Carolina Zoo sejak 1994 ini mempunyai sederet reputasi mentereng. 

Jones adalah mantan chairman salah satu lembaga konservasi tertua di dunia, yakni Fauna and Flora International. Dia juga mengepalai lembaga konservasi World Wildlife Fund di Inggris. Sepanjang karirnya di bidang konservasi hingga saat ini, Jones dipercaya sebagai konsultan di lebih dari 50 negara.

Dia terlibat aktif dalam desain, pengembangan dan manajemen di 30 kebun binatang seluruh dunia. “Mereka semua ini murni ahli dan pakar. Mereka bukan pebisnis,” ujarnya.

Tawaran itu disambut baik oleh Risma. Ia mengaku pihaknya siap berkomunikasi lebih lanjut agar kerjasama ini bisa segera terrealisasi. “Pasalnya KBS saat ini memang sedang butuh banyak masukan dari para pakar kelas dunia. Nah inisiatif bantuan ini saya maknai sebagai salah satu bentuk perhatian terhadap KBS,” katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement