REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Kabupaten Batanghari, Jambi, khususunya di Kota Muarabulian, masih diselimuti kabut asap hingga saat ini terutama pada pukul 08:00 WIB hingga sore hari.
Kondisi ini berdampak pada jarak pandang, yang menganggu para pengendara kendaraan roda maupun empat, kata Romi, warga Kecamatan Muarabulian, Senin (10/3).
Tidak hanya itu, dampak dari kabut asap ini juga berpengaruh pada kesehatan manusia, seperti terganggunya pernafasan saat berada di luar rumah.
Menurut dia, kabut asap yang kini masih melanda Kabupaten Batanghari, jelas menimbulkan pengaruh yang cukup buruk bagi para pengendara roda dua maupun empat.
Samsuri, seorang pengendara sepeda motor yang sedang melintasi Kota Muarabulian mengatakan, dampak dari kabut asap yang melanda Batanghari sejak seminggu belakangan ini sangat mengganggu sekali.
Untuk menjaga kesehatan, banyak sejumlah pengendara roda dua dan warga mulai mengenakan masker, serta menghidupkan lampu kendaraan mereka," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perlindungan Hutan Dinas Kehutanan Batanghari, Afrizal mengatakan, kabut asap tersebut adalah kiriman dari provinsi tetangga, seperti Provinsi Riau.
Berdasarkan data dan informasi, intensitas titik api di provinsi tetangga tersebut cukup tinggi yang telah menyebabkan terjadinya kebakaran lahan dan hutan dan menimbulkan kabut asap.