Selasa 11 Mar 2014 06:49 WIB

Bank Dunia Sediakan Bantuan Tiga Miliar Dolar AS Untuk Ukraina

Presiden Bank Dunia, Jim Yong Kim
Foto: voaindonesia.com
Presiden Bank Dunia, Jim Yong Kim

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Bank Dunia pada Senin (10/3) mengatakan, pihaknya siap untuk menawarkan bantuan tiga miliar dolar AS kepada Ukraina tahun ini guna mendukung reformasi dan pembangunan ekonomi oleh pemerintahan sementara.

Bank Dunia menerima permintaan dari pihak berwenang Kiev, yang mengambil alih kekuasaan bulan lalu setelah presiden Ukraina yang didukung Rusia, Viktor Yanukovych, digulingkan. "Kami berkomitmen untuk mendukung rakyat Ukraina di saat sulit ini dan sangat berharap bahwa situasi di negara itu segera stabil," kata Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim.

"Kami sedang bergerak maju dengan saluran pipa proyek kami dan bertujuan untuk mendukung pemerintah untuk melakukan reformasi yang diperlukan guna menempatkan perekonomian di jalan berkelanjutan," tambah Kim.

Bank Dunia mengatakan perekonomian Ukraina menghadapi beberapa tantangan serius yang membutuhkan 'tindakan mendesak dalam jangka pendek', serta reformasi berkelanjutan jangka panjang. Dikatakan prioritas utama adalah memulihkan stabilitas makroekonomi, menopang bank-bank negara itu, reformasi sektor energi dan penanganan serius korupsi.

Bantuan tiga miliar dolar AS untuk 2014 akan menjadi tambahan pada program investasi dan penjaminan "multiyear" Bank Dunia yang sedang berlangsung di Ukraina yang total sekitar 3,7 miliar dolar AS. Dana bantuan tersebut untuk mendukung pembangunan infrastruktur penting seperti pasokan air, sanitasi, listrik dan jalan.

Penawaran Bank Dunia muncul di tengah meningkatnya upaya yang melibatkan setidaknya Dana Moneter Internasional (IMF), Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa, untuk membantu memperkuat otoritas baru di Ukraina . Washington telah menawarkan satu miliar dolar AS dalam jaminan pinjaman dan minggu lalu Presiden Komisi Eropa Jose Manuel Barroso mengumumkan bantuan sedikitnya 11 miliar euro (15,3 miliar dolar AS).

sumber : Antara/AFP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement