Selasa 11 Mar 2014 15:56 WIB

Nurbanu Sultan, Permaisuri Ottoman Berpengaruh (1)

Nurbanu Sultan.
Foto: Blogspot.com
Nurbanu Sultan.

Oleh: Ratna Ajeng Tejomukti

Nurbanu berpengaruh dalam perkembangan pembangunan dan sistem politik Kerajaan Ottoman

Nurbanu merupakan seorang gadis yang berasal dari Pulau Paros, Republik Venesia. Saat itu, wilayahnya masih menjadi bagian dari Yunani. Nurbanu menjelma menjadi permaisuri yang paling disukai Sultan Selim II dari Kerajaan Ottoman Turki.

Nurbanu naik menjadi permaisuri saat anak laki-lakinya dari Sultan Selim II diangkat menjadi putra mahkota. Anak laki-laki tersebut kelak akan menggantikan sang ayah menjadi Sultan Ottoman dengan gelar Sultan Murad III.

Saat itu, Nurbanu diangkat menjadi ibu suri kerajaan yang lebih dikenal dengan Valide Sultan pada 1566 M.

Nurbanu lahir pada 1525 M. Menurut catatan Venesia, Nurbanu memiliki nama kecil Cecilia Venier Baffo Olivia. Ia merupakan anak dari Nicolo Venier, seorang Lord of Paros bernama Violante Baffo.

Nurbanu merupakan keponakan dari Duke of Venesia, Sebastiano Venier. Saat kerajaan Ottoman Turki menaklukan Paros, Nurbanu diambil menjadi selir Sultan Selim II. Ia pun resmi menjadi Harem Kerajaan Ottoman. Cecilia yang tadinya beragama Katolik menjadi Islam dan berganti nama menjadi Afifah Nurbanu.

Kisah lain tentang Nurbanu didapat dari surat Sultana Safi yang dikirim untuk The Most Serene Republik Venesia. Di surat itu terdapat tanda tangan Baffo, ibu dari Mehmed III yang menceritakan Nurbanu bernama asli Rachel dan ayahnya bernama Joseph Nasi yang berasal dari Spanyol.

Menjadi selir pada usia 12 tahun pada 1537, Nurbanu dipilih menjadi permaisuri kesayangan Sultan Selim II dan melahirkan tiga anak perempuan dan satu laki-laki. Setelah menjadi permaisuri, dia pun menjadi kepala harem kesultanan.

Meskipun Sultan Selim II mengambil selir lain, Nurbanu tetap menjadi istri yang paling disayang karena kecantikan dan kecerdasannya. Selama menjadi permaisuri, Nurbanu juga mendampingi suaminya sebagai penasihat.

Bahkan, saat Sultan Selim II wafat pada 1574, Nurbanu setia mendampingi jasadnya dan memasukkannya ke dalam lemari pendingin sembari menunggu anaknya kembali. Sepeninggal suaminya, Nurbanu bersama Wazir Agung Sokollu Mehmet Pasha menjabat sebagai kepala penasehat Murad III.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement