Selasa 11 Mar 2014 15:58 WIB

TNI AU 'Sisir' Selat Malaka Cari Pesawat Malaysia Airlines

Pesawat Malaysian Airlines
Foto: kyodo news
Pesawat Malaysian Airlines

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Pesawat Boeing Angkut Intai A-7303 Patroli Maritim (Patmar) milik TNI Angkatan Udara menyisir Selat Malaka untuk mencari pesawat milik pesawat Malaysia Airlines Boeing 777-200 MH370 yang hilang.

"Penyisiran dilakukan dengan bolak-balik dari titik A ke titik B," kata Komandan Lanud Ranai Andri Gandhy yang bertindak selaku Komando Pengendali (Kodal) saat dihubungi dari Batam, Selasa (11/3).

Penyisiran sudah dilakukan sejak Senin (10/3) dan hingga kini belum ditemukan data-data yang signifikan mengenai keberadaan pesawat Malaysia yang diantaranya membawa sebanyak tujuh orang WNI itu.

Pemerintah Malaysia membagi wilayah pencarian udara menjadi dua, timur dan barat. Timur yaitu di sekitar Laut Cina Selatan dan Barat di sekitar Selat Malaka. Pesawat TNI AU bertugas menyisir bagian barat.

"Kami menyisir mulai dari atas Aceh sampai Selat Malaka. Dari utara sampai selatan," ujar Andri.

Dalam pencarian TNI AU menggunakan dua metode pemantauan, yaitu melalui pemantauan elektronik menggunakan radar dan dengan optik foto dan video kamera.

Penyisiran dilakukan dengan radius sekitar 100 sampai 200 mil laut dengan jarak tempuh dua sampai tiga jam setiap pelaksanaan pencarian. Patroli dilakukan dalam ketinggian 1.000 hingga 15.000 ribu kaki di atas permukaan laut.

Selain TNI AU, TNI AL juga membantu pencarian pesawat Malaysia dengan menempatkan lima KRI bersama kapal milik Malaysia dan Thailand. Basarnas Tanjungpinang juga menyiapkan satu kapal SAR untuk membantu pencarian dan pengevakuasian korban pesawat itu.

Pesawat Malaysia Airlines, MH370 lepas landas dari Bandara Internasional Kuala Lumpur menuju Beijing pada pukul 00.41 waktu setempat Sabtu (8/3), membawa total 239 penumpang termasuk dua balita dan 12 awak pesawat.

Para pemakai jasa penerbangan MH370 itu terdiri 152 warga Cina, 38 warga Malaysia, tujuh Indonesia, lima India, tujuh Australia, tiga Prancis, tiga Amerika Serikat, dua New Zealand, dua Ukraina, dua Kanada, satu Rusia, satu Italia, satu Taiwan satu Belanda dan satu Austria.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement