REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Warga negara asing ditembak kepalanya dan tewas di pusat kota Kabul pada Selasa, kata saksi dan dokter kepada AFP.
Serangan itu terjadi di kabupaten dekat dengan restoran Libanon di ibu kota Afghanistan, tempat 21 orang, termasuk 13 warga asing, tewas pada Januari.
"Saya mendengar suara tembakan tunggal dan melihat orang itu jatuh," kata saksi di tempat kejadian, sedangkan dokter di rumah sakit gawat darurat Kabul mengatakan korban sudah meninggal saat kedatangan.
Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan yang terjadi menjelang pemilihan presiden di Afghanistan pada 5 April dan penarikan pasukan tempur NATO pada akhir tahun ini setelah 13 tahun berperang melawan Taliban.
Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan Januari di restoran di daerah kota yang sama.
Orang-orang asing telah ditargetkan sebelumnya di wisma-wisma tamu, hotel mewah dan kedutaan-kedutaan besar di kota, tetapi memukul tempat sosial sipil tampaknya sinyal tahap baru dan kekejaman yang tak pernah berhenti dari pemberontakan Taliban.
Di antara yang tewas dalam serangan termasuk tiga orang Amerika, dua warga Inggris, dua Kanada, kepala misi Dana Moneter Internasional, dan warga Lebanon pemilik Taverna du Liban, yang merupakan tempat sosial populer untuk orang asing.
Itu adalah serangan paling mematikan terhadap warga sipil asing sejak Taliban digulingkan pada tahun 2001.
Salah satu penyerang meledakkan rompi bunuh dirinya di pintu masuk ke restoran yang dijaga ketat sebelum dua gerilyawan lainnya menyerbu ke dalam dan menembaki para pengunjung santap malam dan staf.