Selasa 11 Mar 2014 18:11 WIB

Broker Jual Nama Jokowi

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Karta Raharja Ucu
Joko Widodo
Foto: Republika/Wihdan
Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widod (Jokowi) diduga dijual broker yang menyebabkan rusaknya 13 bus Trasnjakarta dan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB). Dugaan ada penyimpangan dalam proyek bus karatan itu memunculkan nama Michael Bimo Putranto, mantan tim sukses Jokowi-FX Hadi Rudyatmo pada Pemilukada Wali Kota Solo 2005 dan 2010.

Anggota DPRD Kota Solo periode 2004-2009 itu disinyalir ikut bermain dalam proyek pembelian bus senilai Rp 1,5 triliun tersebut. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengungkapkan Bimo memiliki rekam jejak buruk. Ahok menduga Bimo kerap menjual nama Jokowi untuk mendapat keuntungan. “Aku sudah tanya Pak Jokowi. Itu anak memang dari dulu di Solo suka begitu. Suka memanfaatkan nama Pak Jokowi,” ujarnya, Senin (10/3).

Menurut Ahok, cara Bimo “menjual” nama Jokowi, yaitu dengan memamerkan fotonya saat sedang bersama dengan orang nomor satu di DKI tersebut kepada para pengusaha. Kemudian, ia menambahkan, Bimo akan berusaha meyakinkan si pengusaha jika ia bisa melobi Jokowi agar memenangkan proyek tertentu.

Ahok menduga, dengan cara seperti itulah Michael mendapat keuntungan. “Kalau ada proyek, dia suka ngaku-ngaku dekat Pak Jokowi. Pak Jokowi juga kaget. Rupanya dia jualan di depan pengusaha,” ujar mantan bupati Belitung Timur tersebut.