REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keperkasaan Arema Cronus di Indonesia Super League (ISL) tidak menular ke level internasional. Skuat Singo Edan hancur-lebur dicukur klub asal Vietnam dengan skor 1-3 melawan klub asal Vietnam Hanoi T&T pada laga kedua AFC Cup 2014 Selasa (11/3). Kekalahan terasa menyakitkan karena terjadi di kandang sendiri, Stadion Kanjuruhan, Malang.
Pelatih Arema Cronus, Suharno, tidak dapat menampik kekecewaan atas kekalahan ini. "Kami sudah melakukan persiapan semaksimal mungkin. Tapi permainan tim antiklimaks," kata Suharno seusai pertandingan.
Suharno pun mempersoalkan hukuman penalti yang mengakibatkan Arema kembali tertinggal setelah berhasil menyamakan kedudukan pada babak pertama. Gol penalti itu, kata dia, tidak perlu terjadi kalau anak-anak mau bermain sabar.
Ketidaksabaran pemain baik dalam menyerang atau bertahan yang dinilai menjadi faktor kekalahan Arema. "Hanoi memiliki kecepatan. Permainan cepat bisa ditahan dengan bermain sabar," kata dia menambahkan.
Juru taktik Hanoi, Phan Thanh Hung, sangat bangga dengan kemenangan ini. Baginya ini adalah kerja keras semua pemain dan tim pelatih yang sebelumnya mempelajari betul kekuatan Arema. "Pemain kami luar biasa karena mampu mengatasi tekanan suporter tuan rumah," ujar dia.