REPUBLIKA.CO.ID, JATINEGARA -- Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Jalan Otista di Terminal Kampung Melayu sepi pengguna. Hanya ada 10-30 penyeberang tiap jamnya. Padahal, JPO ini berada di kawasan padat orang.
Berbanding terbalik dengan jalan raya yang ada di bawah JPO tersebut, ramai dengan penyeberang jalan. Sekitar 50-80 penyeberang dalam satu jamnya.
Penyeberang jalan lebih memilih menyeberang lewat jalan raya daripada lewat JPO. Padahal, di bawah JPO terdapat tanda imbauan untuk menggunakan JPO bagi penyeberang jalan.
Salah satu penyeberang jalan adalah Sudin Suwaswira (52 tahun). Bapak tiga anak yang biasa melintas di terminal ini mengaku tidak menggunakan JPO dengan alasan terlalu jauh.
"Capek kalau lewat atas," kata dia tersimpul malu.
Begitu juga dengan Imran Rosadi, pedagang asongan lem serbaguna. Dia sering menyeberang langsung tidak melalui JPO. Ia mengaku takut terserempet mobil, tapi kata dia,"Malas ke atasnya."
Berbeda dengan Imran dan Sudin, Siti Masrurah (40) lebih memilih menggunakan JPO daripada harus bertaruh nyawa. "Lelah dikit tidak apa-apa, asal selamat," ucap warga Jatinegara ini.