Selasa 11 Mar 2014 21:09 WIB

Australia Barat Dinilai Terbaik untuk Investasi Pertambangan

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Australia Barat menduduki posisi pertama dalam survei internasional tentang tujuan-tujuan terbaik untuk investasi pertambangan. Survei tahunan tersebut dilakukan oleh lembaga The Fraser Institute, yang bermarkas di Kanada. Australia Barat mendapat nilai 85,3 dari 100.

"Kami menduduki peringkat pertama di antara 116 tujuan di dunia," komentar Menteri Pertambangan Australia Barat Bill Marmion, baru-baru ini.

Selama ini Australia Barat menduduki posisi tertinggi di tingkat nasional, tambahnya.

Menurut Marmion, Australia Barat harus terus memperbaiki diri agar bisa bersaing secara global.

"Meningkatnya kompetisi untuk modal di dunia internasional berarti tanpa kebijakan yang tepat, perusahaan-perusahaan akan mencari tempat lain untuk mengembangkan proyek-proyek sumber daya," ucapnya.

Australia Barat juga menduduki posisi kedua dalam Best Practices Mineral Potential Index. Indeks ini menghitung potensi investasi eksplorasi dan juga mineral, tanpa memperhatikan pembatasan dari segi kebijakan.

Salah satu kebijakan yang dipuji oleh seorang eksekutif pertambangan adalah dana rehabilitasi pertambangan. Kebijakan tersebut membantu Australia Barat menduduki Indeks Persepsi Kebijakan.

"Semua orang berusaha menjadi lebih baik daripada yang lain, jadi memang saat ini kita nomor satu, namun kita harus tetap melakukan hal-hal inovatif," jelasnya.

"Kita beruntung di Australia Barat karena kita punya survei geologis yang baik, pusat data yang bagus, dan skema insentif eksplorasi, jadi hal-hal macam itulah yang saya rasa harus terus kita lakukan," ucap Marmion.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement