Rabu 12 Mar 2014 06:00 WIB

Israel Klaim Menyesal Atas Penembakan Hakim Palestina-Yordania

Israeli youths dance with Israeli flags on May, 9, 2011 file photo.
Foto: AP/Sebastian Scheiner
Israeli youths dance with Israeli flags on May, 9, 2011 file photo.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel pada Selasa menyatakan penyesalan atas penembakan maut terhadap seorang hakim Palestina-Yordania oleh pasukan Israel di perlintasan perbatasan Tepi Barat, kata pernyataan kantor perdana menteri negara Yahudi itu.

"Israel menyesalkan kematian hakim Raed Zeiter kemarin (Senin) di jembatan Raja Hussein (Allenby) dan menyatakan simpati kepada rakyat dan pemerintah Yordania," kata pernyataan dari kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu itu.

Penembakan itu, yang terjadi pada Senin pagi, memicu kemarahan Yordania dan Palestina, dengan pengunjuk rasa di Amman menuntut pengusiran duta besar Israel dan pencabutan perjanjian perdamaian 1994 di antara kedua negara tersebut.

Pernyataan itu mengatakan Israel berbagi hasil penyelidikan awal dengan Amman dan "menyetujui permintaan Yordania membentuk regu bersama Israel-Yordania untuk menyelesaikan penyelidikan".

Penyelidikan awal oleh tentara, yang diterbitkan pada Selasa, menyatakan Zeiter "menyerang" tentara dengan tongkat logam, yang mendorong pasukan itu menembak kakinya.

Ia kemudian mulai "mencekik" seorang prajurit, sehingga mereka melepaskan tembakan lagi, katanya. Ia meninggal tak lama kemudian. Satuan penyelidik gabungan itu "segea" memulai pekerjaannya, kata pernyataan tersebut, tanpa merinci.

Zeiter dimakamkan di kota kelahirannya, Nablus, di Tepi Barat utara pada Selasa pagi, dengan Yordania menyerukan tentara Israel penembaknya dihukum. Pejabat keamanan Yordania kepada AFP menyatakan Zeiter bekerja sebagai hakim di Amman dan pergi ke Tepi Barat pada Senin pagi.

Kementerian kehakiman Yordania memastikan keterangan tersebut, dengan menyebutnya bekerja di pengadilan negeri di ibukota itu. Pejabat keamanan Palestina menyatakan ia berasal dari kota nablus, Tepi Barat utara, tapi meninggalkan wilayah itu pada 2011 dan tidak kembali.

Anggota keluarganya di Amman menyatakan terguncang atas kematiannya. "Kami tidak tahu Raed berada di Tepi Barat. Saya ke pengadilan untuk memeriksa apakah ia bekerja dan saya diberitahu bahwa ia tidak kerja pada hari ini," kata ayahnya, Alaa Zeiter (70 tahun), mantan hakim.

"Anak saya cinta damai dan profesional. Saya terguncang," katanya kepada AFP melalui telepon, sebelum menangis.

Pemerintah Palestina mengecam keras kejadian tersebut dan menuntut penyelidikan antarbangsa atas kematian Zeiter itu. "Pemerintah Palestina mengutuk keras penembakan jarak dekat atas hakim Raed Zeiter saat ia datang dari Yordania," katanya.

Palestina juga menyerukan pembentukan panitia penyelidikan antarbangsa untuk menyelidiki kejadian tersebut. Penembakan itu adalah kekerasan langka di perlintasan tersebut, yang terletak di lembah Yordan di bagian timur Jericho, kota mata air Palestina.

Perlintasan itu, yang terletak 50 kilometer barat Amman, juga dikenal sebagai jembatan Raja Hussein. Terminal itu ditutup setelah kejadian tersebut, tapi dibuka kembali, kata pejabat Israel.

sumber : Antara/AFP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement