Rabu 12 Mar 2014 01:13 WIB

Seorang Hakim Garis Meninggal Setelah Dipukuli di Ghana

Hakim Garis (ilustrasi)
Foto: AP PHOTO
Hakim Garis (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CAPE TOWN -- Seorang hakim garis wasit meninggal dunia setelah dipukuli para penonton pada pertandingan divisi kedua di Ghana, demikian disampaikan Asosiasi Sepak Bola Ghana (GFA) dalam pernyataannya pada Selasa.

Kwame Andoh Kyei menderita luka-luka serius setelah ia diserang saat berlari di pinggir lapangan pada pertandingan antara Gold Stars dan Naa Joe United di Bordie pada 2 Maret.

Ia meninggal dunia pada Jumat sebagai akibat dari luka-luka tersebut. "Para dokter belum menetapkan sepenuhnya penyebab kematiannya," demikian pernyataan GFA.

Kwame Andoh Kyei dikenal baik sebagai salah satu anggota asosiasi yang paling menjanjikan dan akan menjadi wasit di masa yang akan datang, serta sangat dihargai sejawatnya.

"Pertemuan antara para pemangku kepentingan akan dilakukan oleh GFA setelah menerima laporan untuk menjelaskan tindakan secepatnya yang dapat diambil, sementara polisi meneruskan penyelidikan mereka," tambah pernyataan dari presiden GFA Kwesi Nyantakyi.

Laporan media lokal mengatakan Kyei tidak dibawa ke rumah sakit setelah dipukuli para pendukung Gold Stars.

"Saudara saya berkata ia akan memimpin pertandingan, dan ketika ia kembali ia menceritakan kepada kami mengenai insiden yang terjadi sepanjang pertandingan," kata saudara kandungnya Kweku Andoh Keyi kepada stasiun radio yang bermarkas di Accra, Asempa FM.

"Ia bahkan bergurau mengenai bagaimana seseorang menamparnya sementara yang lain menyeretnya," tambahnya. "Namun pada Jumat saya dipanggil dan diberitahu saudara saya mengalami pendarahan dan jatuh pingsan."

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement