REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Pemain bertahan Barcelona Javier Mascherano memperkirakan rekan setimnya di timnas Argentina Sergio Aguero akan menjadi ancaman terbesar saat timnya Manchester City berupaya untuk mengatasi defisit 0-2 di pertandingan kedua putaran 16 besar Liga Champions pada Rabu.
Aguero mencetak enam gol ke gawang Barcelona sepanjang lima musimnya dengan Atletico Madrid sebelum bergabung dengan City pada 2011. Hanya, ia absen pada pertemuan pertama antara kedua tim itu di Etihad tiga pekan silam karena cedera.
Pemain 25 tahun itu akan memimpin lini depan ketika tim Inggris itu berupaya menjadi tim pertama di era Liga Champions yang mampu bangkit dari kekalahan 0-2 pada pertandingan pertama di kandang sendiri, dan Mascherano mengantisipasi pola pikir menyerang pasukan Manuel Pellegrini itu akan membahayakan timnya
"Saya pikir kita akan melihat Man City bermain menyerang. Itu merupakan cara bermain normal mereka dan dengan hasil yang akan mereka perlukan, mereka akan melakukannya dengan lebih gencar lagi," ucapnya pada konferensi pers yang dilakukan Selasa, seperti dilansir AFP.
"Sergio adalah seseorang yang saya kenal dengan baik dan bagi saya ia merupakan salah satu dari lima penyerang terbaik di dunia. (Jika) diberikan ruang, ia merupakan tipe pemain yang dapat menghancurkan Anda maka kami harus memastikan ia tidak mendapat ruang dan tidak merasa nyaman."
Meski telah menginjakkan satu kaki di perempat final Liga Champions dan mengunci tiket mereka di final Piala Raja melawan Real Madrid pada bulan depan, Barca telah menerima kritik keras selama beberapa pekan terakhir setelah menderita tiga kekalahan dari enam pertandingan Liga Spanyol.
Kekalahan 0-1 dari tim papan bawah Valladolid pada Sabtu membuat mereka tertinggal empat angka dari pemuncak klasemen Real Madrid, dengan 11 pertandingan tersisa di musim ini. "Pada awal musim Anda berpikir mengenai bagaimana melewati bulan-bulan di depan dan mimpi Anda adalah berada di situasi seperti ini yakni bertarung di tiga kompetisi."
Ikuti Whatsapp Channel Republika