REPUBLIKA.CO.ID, LANGKAT -- Tanaman padi seluas 1.152 hektare di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara mengalami kekeringan akibat tidak turun hujan selama dua bulan terakhir.
"Ada 1.152 hektare tanaman padi yang dilanda kekeringan," kata Kordinator Pengamat Organisme Pengganggu Hama Tanaman Dinas Pertanian Kabupaten Langkat, Miswandi di Stabat, Rabu.
Lahan tanaman padi seluas 1.152 hektare itu tersebar di empat kecamatan yaitu Tanjungpura, Secanggang, Stabat dan Kecamatan Binjai.
Miswandi mengungkapkan tanaman padi yang mengalami kekeringan itu, terluas berada di Kecamatan Tanjungpura mencapai 772 hektare meliputi tujuh desa diantaranya Pematang Cengal Barat, Baja Kuning, Pulau Banyak, Pematang Serai, Pantai Cermin dan Pekubuan.
"Sementara varietas padi yang mengalami kekeringan adalah Ciherang, Indragiri dan Mikongga dengan umur tanaman antara 15-30 hari," katanya.
Untuk kecamatan lainnya seperti Secanggang ada seluas 305 hektare yang dilanda kekeringan seperti di Desa Hinai Kiri, Kebun Kelapa, Teluk, Secanggang, Pantai gading dan Karya Maju.
"Kalau di Secanggang ini, tanaman padi yang dilanda kekeringan itu berumur antara 50-85 hari, dari varietas Ciherang dan Mikongga," katanya.
Sedangkan untuk Kecamatan Stabat seluas 40 hektare di Desa Paya Mabar, Ara Condong, Pantai Gemi dan Banyumas, usia tanaman antara 30-60 hari dari varietas Ciherang dan Mikongga.
Sementara di Kecamatan Binjai hanya seluas 35 hektare. Lahan padi mengalami kekeringan tersebut berada di Desa Sambirejo dimana umur tanaman padinya antara 45-60 hari.
"Petani juga sedang berupaya untuk menyelamatkan tanaman padi tersebut menggunakan pompa air untuk mengairi persawahan mereka, agar tanaman padi tidak puso," katanya.
Petani mengharapkan tanaman padi yang kekeringan tersebut dapat terselamatkan sehingga tidak mengganggu produktivitas padi di daerah itu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika