REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta meminta warga tidak membuang secara langsung limbah domestik ke sungai karena akan menurunkan kualitas air sungai sehingga bisa berpengaruh pada kualitas air sumur di sekitar sungai.
"Masih ada warga yang memanfaatkan saluran air hujan untuk membuang limbah domestik secara langsung ke sungai tanpa melalui pengolahan," kata Kepala Bidang Pengembangan Kapasitas Lingkungan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta Ika Rostika di Yogyakarta, Rabu (12/3).
Menurut Ika, limbah domestik rumah tangga yang masuk ke sungai akan mempengaruhi tingkat biochemical oxygen demand (BOD) maupun chemical oxygen demand (COD). Di Kota Yogyakarta terdapat empat sungai yang selalu dipantau yaitu Code, Gajah Wong, Winongo dan Manunggal.
Tingkat BOD menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang diperlukan organisme di air untuk mengurai material organik, sedangkan COD menunjukkan jumlah polutan organik yang ditemukan di perairan untuk mengetahui kualitas air.
Ika mengatakan, tingkat BOD dan COD tidak akan sama di sepanjang aliran sungai. "Namun, tingkat BOD dan COD akan meningkat signifikan apabila ada aliran dari limbah domestik, atau di lokasi yang banyak tumpukan sampah," lanjutnya.
Kualitas air sungai masih dikatakan baik apabila tingkat BOD dan COD tidak lebih dari 50 miligram per liter. "Warga di sepanjang aliran sungai masih bisa memanfaatkan air sumur untuk kebutuhan sehari-hari seperti mandi dan cuci. Jika masih ragu, bisa melakukan pengujian kualitas air sumur ke BLH," katanya.