REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah memberikan penambahan alokasi impor gula mentah atau raw sugar sebanyak 150 ribu ton hingga semester pertama tahun 2014. "Ada tambahan kurang lebih sebanyak 150 ribu ton sampai semester pertama 2014," kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Bachrul Chairi di Jakarta, Rabu (12/3).
Ia mengatakan, dengan adanya tambahan sebanyak 150 ribu ton tersebut, total impor gula mentah pada semester pertama tahun 2014 mencapai kurang lebih satu juta ton. Pada Desember 2013 lalu pemerintah sudah memberikan izin impor kurang lebih sebanyak 800 ribu ton.
"Untuk perkiraan indikaif bisa naik atau bisa juga turun, tahun lalu yang disetujui Kementerian Perindustrian naik 6,5 persen," kata Bachrul.
Hingga saat ini, besaran alokasi impor gula mentah untuk industri rafinasi masih belum ditetapkan oleh pemerintah dan masih dilakukan perhitungan, namun alokasi diberikan secara periodik sesuai dengan kontrak antara perusahaan industri rafinasi dengan pelaku usaha.
Beberapa perusahaan gula rafinasi yang beroperasi adalah PT Dharmapala Usaha Sukses, PT Sugar Labinta, PT Duta Sugar International, PT Sentra Usahatama Jaya, PT Permata Dunia Sukses Utama, PT Makassar Tene, PT Berkah Manis Makmur, PT Angel Products, PT Jawamanis Rafinasi, PT Andalan Furnindo, dan PT Medan Sugar Industri.
Pada tahun 2013, total alokasi impor gula mentah untuk rafinasi sebanyak 3.019.000 ton, dan kapasitas terpasang anggota Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia sebesar 3,5 juta ton dengan utilisasi 70 persen sampai 80 persen.