Rabu 12 Mar 2014 23:05 WIB

Petani Korban Kelud Cari Pinjaman Pupuk

Red: Yudha Manggala P Putra
Bangunan yang rusak akibat erupsi Kelud di Kediri, Jawa Timur.
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Bangunan yang rusak akibat erupsi Kelud di Kediri, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Para petani di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, yang terdampak erupsi Gunung Kelud (1.731 mdpl) mengaku sempat kebingungan untuk mencari pinjaman guna membeli pupuk untuk tanaman mereka.

"Sebagian dari kami sudah mulai bercocok tanam, tapi kami kesulitan untuk mencari modal membeli pupuk. Awalnya, kami berencana cari pinjaman," kata Mitiran, salah seorang petani asal Desa Asmorobangun, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, Rabu (12/3).

Mitiran yang ditemui saat pemberian bantuan pupuk oleh Pupuk Indonesia Holding Company (PT Petrokimia Gresik serta PT Pupuk Kaltim sebagai anak perusahaan) mengaku terbantu.

Awalnya, ia dengan petani lainnya sangat kebingungan untuk mencari modal setelah erupsi Gunung Kelud, 13 Februari lalu. Tanaman yang diharapkan bisa panen dan menjadi modal selanjutnya gagal semua, karena erupsi tersebut.

Ia pun juga mengatakan, untuk bercocok tanam, diberikan bantuan bibit oleh Pemerintah Kabupaten Kediri. Ia sendiri mendapatkan bantuan bibit jagung manis, yang sudah ia tanam. "Saat ini jagung sudah mulai tumbuh. Kami terbantu, karena ada pupuk bantuan ini," ucapnya.

Ia menyadari, sejumlah sumber mata air masih sulit  didapat, sehingga untuk saat ini hanya mengandalkan air hujan untuk mengairi sekitar 350 ru (1 hektare sama dengan 700 ru) lahan pertanian miliknya.

Pihaknya hanya berharap, tanaman kali ini bisa menghasilkan produk dengan baik. Walaupun saat ini kondisi tanah masih belum baik benar, mengingat tingkat keasaman tinggi setelah erupsi, diharapkan jagung yang ia tanam bisa panen. "Ini menolong kami, dan kami merasa terbantu," ungkapnya.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَحْلِفُوْنَ بِاللّٰهِ مَا قَالُوْا ۗوَلَقَدْ قَالُوْا كَلِمَةَ الْكُفْرِ وَكَفَرُوْا بَعْدَ اِسْلَامِهِمْ وَهَمُّوْا بِمَا لَمْ يَنَالُوْاۚ وَمَا نَقَمُوْٓا اِلَّآ اَنْ اَغْنٰىهُمُ اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗ مِنْ فَضْلِهٖ ۚفَاِنْ يَّتُوْبُوْا يَكُ خَيْرًا لَّهُمْ ۚوَاِنْ يَّتَوَلَّوْا يُعَذِّبْهُمُ اللّٰهُ عَذَابًا اَلِيْمًا فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ ۚوَمَا لَهُمْ فِى الْاَرْضِ مِنْ وَّلِيٍّ وَّلَا نَصِيْرٍ
Mereka (orang munafik) bersumpah dengan (nama) Allah, bahwa mereka tidak mengatakan (sesuatu yang menyakiti Muhammad). Sungguh, mereka telah mengucapkan perkataan kekafiran, dan telah menjadi kafir setelah Islam, dan menginginkan apa yang mereka tidak dapat mencapainya; dan mereka tidak mencela (Allah dan Rasul-Nya), sekiranya Allah dan Rasul-Nya telah melimpahkan karunia-Nya kepada mereka. Maka jika mereka bertobat, itu adalah lebih baik bagi mereka, dan jika mereka berpaling, niscaya Allah akan mengazab mereka dengan azab yang pedih di dunia dan akhirat; dan mereka tidak mempunyai pelindung dan tidak (pula) penolong di bumi.

(QS. At-Taubah ayat 74)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement