REPUBLIKA.CO.ID, NYON -- UEFA telah membuka proses penyelidikan terhadap Bayern Muenchen setelah spanduk yang terkait dengan Kosovo terbentang di Allianz Arena pada pertandingan leg kedua babak 16 besar Liga Champions melawan Arsenal, Rabu (12/3) dinihari WIB.
Badan sepak bola Eropa itu berkata pihaknya juga akan meninjau spanduk kecil yang terlihat pada pertandingan kedua putaran 16 besar itu, yang menghina kubu Arsenal.
"UEFA membuka proses penyelidikan terhadap Bayern untuk spanduk tentang Kosovo," kata Ketua bidang Pers UEFA Pedro Pinto melalui Twitter.
"Mengenai spanduk lain yang menghina Arsenal, UEFA telah menerima laporan dari FARE (Football Against Racism in Europe atau Sepak Bola Menentang Rasisme di Eropa) dan akan segera mengkomunikasikannya," tambahnya.
Spanduk kedua terlihat membubuhkan slogan Gay Gunners dan terlihat menggambarkan Mesut Oezil - pengatur permainan internasional Jerman yang merupakan mantan pemain Schalke 04 dan Werder Bremen- berada di depan gambar meriam Arsenal.
Pemain sayap Bayern Xherdan Shaqiri memiliki darah Kosovo, meski ia terbang ke Swiss bersama keluarganya saat masih anak-anak dan belakangan mewakili negara itu di level internasional.
Kosovo memainkan pertandingan internasional pertama mereka yang disetujui FIFA pada Rabu silam dan imbang 0-0 saat menjamu Haiti, enam tahun setelah mendeklarasikan kemerdekaan dari Serbia.
Pertandingan Selasa berakhir imbang 1-1, namun Bayern melaju ke perempat final Liga Champions berkat kemenangan agregat 3-1.