Kamis 13 Mar 2014 07:43 WIB

Saudi Tangkap Anggota Ikhwanul Muslimin Mesir

Demonstran Ikhwanul Muslimin menggelar aksi demonstrasi menentang penggulingan Presiden Muhammad Mursi di halaman Masjid Rabaa Al Adawiya, Kairo, Mesir.
Foto: EPA/Khaled Elfiqi
Demonstran Ikhwanul Muslimin menggelar aksi demonstrasi menentang penggulingan Presiden Muhammad Mursi di halaman Masjid Rabaa Al Adawiya, Kairo, Mesir.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Arab Saudi dan Kuwait telah menangkap dua anggota Ikhwanul Muslimin Mesir atas permintaan Kairo karena diduga melakukan kekerasan di Port Said sebelum melarikan diri ke luar negeri. Demikian kata kantor kejaksaan Mesir pada Rabu.

Penangkapan ini adalah kasus pertama yang dilaporkan sekutu Teluk Mesir yang menahan anggota kelompok Islam itu.

Arab Saudi dan Kuwait adalah salah satu negara Teluk yang telah memompakan miliaran dolar ke Mesir sejak tentara menggulingkan Presiden Muhammad Mursi dari kubu Islam Juli lalu menyusul aksi protes massa terhadap dirinya.

"Kantor jaksa penuntut umum telah menerima pemberitahuan penangkapan Akram al-Shaer oleh Kerajaan Arab Saudi dan tuduhan atas Mohamed al-Qabouti oleh negara Kuwait," kata kantor itu dalam sebuah pernyataan.

''Orang-orang itu dituduh menghasut pembunuhan warga dan pengumpulan massa untuk masuk ke kantor polisi dan menghancurkan properti di kota Port Said pada tahun 2013,'' kata pernyataan itu.

Mesir menuduh Ikhwan sebagai organisasi teroris pada Desember, meningkatkan tindakan keras negara pada kelompok itu. Ratusan anggota dan pendukung kelompok tersebut telah tewas. Ribuan lainnya, termasuk kepemimpinan gerakan, berada di penjara.

Riyadh mengambil langkah yang sama untuk menyatakan kelompok itu organisasi teroris pada Jumat. Kuwait adalah rumah yang lebih terbuka bagi lingkungan politik yang dekat dengan Ikhwanul, namun belum menyatakan hal itu.

Kedua negara telah mendukung pemerintah baru Mesir dan mengirim miliaran dolar untuk membantu menopang ekonomi mereka.

Shaer adalah kepala komite kesehatan di parlemen Mesir selama kepresidenan Mursi. Qabouti adalah anggota kurang dikenal dari kelompok itu.

sumber : Antara/Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement