Kamis 13 Mar 2014 13:31 WIB

Unud Bali Tolak Difabel di Fakultas Tertentu

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Bilal Ramadhan
  Penyandang difabel mengikuti ujian pengambilan SIM D di Satpas SIM, Daan Mogot, Jakarta Barat, Senin (11/2).  (Republika/Agung Fatma Putra)
Penyandang difabel mengikuti ujian pengambilan SIM D di Satpas SIM, Daan Mogot, Jakarta Barat, Senin (11/2). (Republika/Agung Fatma Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR-- Univeritas Udayana (Unud) Denpasar, tidak menoleransi calon mahasiswa difabel atau yang berkelainan fisik di fakultas tertentu. Pembantu Rektor I Unud, I Made Damriyasa MS mengatakan hal itu di Denpasar, Kamis (13/3).

"Mereka yang buta warna, sudah pasti nggak bisa diterima di Fakultas Kedokteran atau Fakultas Kedokteran Hewan," kata Damri.

Dasar penolakan itu katanya, karena di fakultas itu memerlukan pengamatan dengan indera mata untuk analisis kimia. Namun penderita yang sama dibolehkan belajar di fakultas mana pun. Lebih dari itu jelas Damri, orang-orang yang menderita cacat fisik yang lebih serius, tetap diterima di Unud.

Bahkan ke depan sebutnya, dia berharap agar pemerintah menyiapkan fasilitas yang memadai bagi difabel di setiap perguruan tinggi (PT). "Kalau kami di Unud belum punya fasilitas untuk difabel. Kecuali lift untuk pengguna kursi roda. Namun sampai saat ini belum ada difabel yang memanfaatkannya," katanya.

Unud memiliki 13 faklutas, termasuk pasca sarjana, dengan total mahasiswa sekitar 22.000 orang. Dari jumlah mahasiswa sebanyak itu sebutnya, belum satu pun diantara mereka yang menderita kelainan fisik.

"Apa karena mereka tidak berminat di Unud atau karena melihat fasilitas untuk difabel yang belum memadai," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement