REPUBLIKA.CO.ID,BENGKULU--Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merancang Benteng Marlborough peninggalan kolonial Inggris di Kota Bengkulu menjadi museum.
"Kini sedang dilakukan audit fisik untuk rencana menjadikan Benteng Marlborough menjadi museum," kata Juru Pelihara Benteng Marlborough, Johny Welius di Benteng Marlborugh, Kamis.
Ia mengatakan audit fisik direncanakan mulai dilakukan pada April 2014. Kegiatan tersebut akan ditangani Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi.
Audit fisik, kata dia, akan menjadi penentu apakah benteng itu layak dijadikan museum karena akan dipajang benda-benda yang perlu dilindungi secara ketat sehingga fisik benteng perlu diaudit," kata dia.
Ia mencontohkan enam ruangan di bagian belakang benteng yang dulunya merupakan Kantor Dagang Hindia Belanda.
Kondisi bangunan beratap genteng itu perlu perbaikan sebab saat hujan turun, beberapa bagian bocor.
"Perlu penanganan apakah dibuat pelapis seperti di Rumah Bung Karno di Kelurahan Anggut sehingga tidak bocor dan merusak isi bangunan," kata dia.
Welius mengatakan jika hasil studi menyimpulkan bahwa fisik bangunan layak untuk museum, maka akan dilanjutkan dengan studi pemanfaatan.
Benteng Marlborough yang ada di Kelurahan Kampung, menjadi salah satu objek wisata andalan Kota Bengkulu.
Bangunan berusia ratusan tahun yang berada di tepi Pantai Tapak Paderi itu menjadi salah satu objek wisata sejarah andalan, selain rumah pengasingan Bung Karno di Kelurahan Anggut.
Ikuti Whatsapp Channel Republika