Kamis 13 Mar 2014 15:37 WIB

Obama Janji Bantu Penuh Ukraina Terkait Sengketa dengan Rusia

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Bilal Ramadhan
Barrack Obama
Foto: Charles Dharapak/AP
Barrack Obama

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON-- Perdana Menteri Ukraina, Arseny Yatseniuk telah bertemu dengan Presiden AS Barack Obama di Gedung Putih, Rabu (12/3). Di hadapan media, Obama berjanji untuk berada disamping Ukraina dan membantu penuh dalam sengketa dengan Rusia.

Obama memperingatkan Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa masyarakat Internasional akan memaksanya mundur dari Crimea. Dalam kesempatan yang sama setelah melakukan diskusi, Yatseniuk mengatakan ia tidak akan pernah menyerah terhadap Rusia.

"Kami tidak dapat menerima ada Rusia di tanah Ukraina di abad 21, hal ini melanggar perjanjian internasional," katanya.

Sebelumnya, pemimpin kelompok G7 (yang terdiri dari negara industri: Inggris, Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang dan Amerika Serikat) juga mengeluarkan ancaman kepada Rusia jika tidak angkat pasukannya dari Crimea.

Obama juga menegaskan AS tidak akan mengakui referendum Crimea karena dianggap tidak sesuai dengan hukum internasional. Ia juga mengatakan langkah itu adalah cara yang terlalu tergesa-gesa. Kontributor BBC Rajini Vaidyanathan melaporkan dari Washington, bentuk dukungan ini adalah cara yang sangat umum dari Amerika kepada pemerintah sementara Ukraina.

Sementara Obama dan Yatseniuk mengadakan pembicaraan, Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS juga mengadakan perundingan. Mereka menyetujui dana jaminan pinjaman yang akan diberikan kepada pemerintah baru Ukraina sebesar 1 miliar dolar AS.

Mereka juga membuat kemungkinan untuk menjatuhkan sanksi segera terhadap para pejabat Ukraina. Pada Rabu, Senat memberikan sanksi ekonomi terhadap Moskow.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement