Kamis 13 Mar 2014 16:06 WIB

Hercules C-130 Dilibatkan untuk Padamkan Kebakaran Hutan Riau

Kebakaran hutan (ilustrasi)
Foto: EPA/Nuno Andre Ferreira
Kebakaran hutan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan satu pesawat Hercules C-130 dijadwalkan akan tiba di Kota Pekanbaru pada Jumat (14/3) untuk membantu pemadaman kebakaran di Provinsi Riau.

"Untuk mengatasi bencana asap di Riau akan dikerahkan pesawat Hercules C-130 untuk modifikasi cuaca," kata Sutopo dalam keterangan pers di Pekanbaru, Kamis.

Ia mengatakan pesawat Hercules itu akan membantu proses modifikasi cuaca untuk hujan buatan dari BPPT, yang sejauh ini baru menggunakan pesawat Cassa.

Menurut dia upaya serius akan dilakukan untuk mengurangi kepekatan asap yang mengganggu penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru. Dengan harapan, kepekatan asap akan berkurang dan tidak mengganggu jarak pandang.

"Akan dioperasikan enam unit 'ground based generator' sistem penyemprot air di Bandara SSK II, Pekanbaru untuk mengurangi kepekatan asap," ujarnya.

Menurut dia, dampak pembakaran lahan dan hutan di Riau makin meluas karena asap menyelimuti hampir keseluruhan wilayah di Riau dan Sumatera Barat. Arah angin yang dominan dari timur laut ke barat daya membawa asap menyebabkan asap meluas.

Jarak pandang di Kota Pekanbaru terus merosot dan pada sore sekitar pukul 15.00 WIB hanya mencapai sekitar 200-300 meter. Selama dua hari terakhir aktivitas penerbangan di Bandara Pekanbaru lumpuh.

Ia mengatakan, jumlah titik api dari satelit NOAA18 ada 46 titik dan dari satelit Modis Terra dan Aqua ada 137 titik di Riau pada Kamis (13/3)."Titik api ini lebih rendah dibandingkan dengan data sehari sebelumnya ada 168 titik dari NOAA18 dan 2.046 titik dari Modis," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement