REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pusat Informasi Pasar Modal Daerah Istimewa Yogyakarta memproyeksikan indeks harga saham gabungan akan mengalami kenaikan menjelang masa Pemilu 2014.
"Saya percaya pemilu ini akan membuat indeks harga saham gabungan (IHSG) naik seperti trendnya pada pemilu 2004 dan 2009. Saat itu IHSG baik terus," kata Kepala Pusat Informasi Pasar Modal (PIPM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Irfan Noor Riza di Yogyakarta, Kamis (13/3).
Menurut dia, beberapa hari terakhir menjelang Pemilu 2014 IHSG sudah terus menerus mengalami kenaikan signifikan.
"Bahkan hari ini, di sesi pertama pagi ini (13/3) IHSG naik sekitar 34 poin dan tembus 4.700 poin," katanya.
Pertumbuhan itu, menurut dia, dipicu dari banyaknya aksi beli selektif investor khususnya untuk saham-saham gabungan.
Selanjutnya, ia menilai kondisi ekonomi dan politik menjelang Pemilu 2014 juga masih sangat kondusif untuk melakukan pembelian saham. Bahkan, investor asing juga banyak merambah pasar modal Indonesia.
"Ditambah dengan adanya perubahan "lot size" (satuan lot). Dulu satu lot saham sebanyak 500 lembar dan sekarang satu lot saham, 100 lembar. Sehingga sangat terjangkau bagi masyarakat untuk memulai investasi," katanya.
Sementara itu, lanjut dia, untuk pertumbuhan pasar modal di Daerah Istimewa Yogyakarta juga diperkirakan akan mengikuti tren kenaikan IHSG tersebut.
"Dari info beberapa rekan sekuritas, banyak investor di Yogyakarta yang melakukan aksi beli selektif di beberapa saham unggulan," katanya.
Dengan demikian, manurut dia, masyarakat Yogyakarta tidak perlu ragu untuk memanfaatkan pasar modal sebagai wahana investasi.