REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO– Pihak Tentara Mesir membantah tuduhan telah memuluskan jalan untuk Menteri Pertahanan Abdel Fattah El Sisi memenangkan pemilu Mesir, Kamis (13/3) waktu setempat. Tentara Mesir dituduh merekayasa kewenangan untuk membuat El Sisi menjadi Presiden. Tuduhan ini tertulis dalam surat kabar Al-Masry Al-Youm pada Rabu.
Kewenangan tersebut berupa beragam program kenegaraan yang tanggung jawabnya tidak terlalu politis. Dalam pernyataan tertulis, seperti dilansir dari Ahram Online, Tentara Mesir mengatakan El Sisi memutuskan sendiri untuk maju menjadi presiden dan akan mengumumkannya pada waktu yang menurutnya tepat.
Tentara Mesir juga meminta media tidak menyebarkan rumor yang dapat merusak citra angkatan bersenjata. Organisasi media harus memeriksa kredibilitas berita yang diterbitkan. ‘’Media harus memenuhi konstitusi,’’ tertulis dalam pernyataan.
El Sisi sendiri belum menyatakan secara resmi terkait pencalonan dirinya dalam pemilihan mendatang. Waktu pemilu juga belum ditentukan dengan pasti. Namun, keputusan presiden baru-baru ini menyatakan pemilu akan dilakukan sebelum 18 April. Hanya Politisi Nasserist Hamdeen Sabbahi yang sudah mengumumkan dengan terbuka pencalonan dirinya dalam pemilu.
Dukungan untuk Sisi datang dari berbagai arah. Pihak militer maju terus mendukung El Sisi sebagai rencana untuk transisi politik. Hal ini diperkirakan akan melancarkan jalannya menuju kursi presiden dan dimenangkan dengan mudah.
Banyak uang palsu mainan dengan nilai 200 pound Mesir tersebar di sebuah bazaar alun-alun Tahrir, pusat kota Kairo, 13 Maret lalu. Uang itu dicetak dengan gambar El Sisi yang mengenakan pakaian militer lengkap sambil hormat tangannya. Tidak diketahui dari mana uang-uang itu berasal. Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata (SCAF) sendiri telah terbuka mendukung panglima militer itu untuk mencalonkan diri sebagai presiden.