REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Tiga bandara di Sumatera yaitu Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Pinang Kampai Dumai dan Bandara Internasional Minangkabau di Sumatera Barat lumpuh akibat tertutup kabut asap pekat dampak kebakaran lahan.
"Jarak pandang atau visibilitas hanya berada dibawah seribu meter," kata Komandan Lanud Rusmin Nuryadin Pekanbaru Kolonel Penerbangan Andyawan kepada pers di Pekanbaru, Jumat.
Andyawan selaku Komandan Satgas Udara untuk penangguangan bencana kabut asap Riau mengatakan jarak pandang terparah atau paling rendah berada pada Bandara SSK II Pekanbaru.
Informasi otoritas setempat bahkan menyatakan visibilitas sempat berada pada seratus meter hingga mengakibatkan bandara lumpuh total, tidak ada aktivitas penerbangan sama sekali dalam seharian.
Informasi Tim Satgas menyebutkan, penyebabnya adalah maraknya kebakaran lahan dan hutan di Riau, angin kemudian bertiup mengarah ke Sumatera Barat dan bahkan sejumlah provinsi lainnya yang berdekatan dengan Riau.
Sementara pemerintah memastikan kabut asap yang melanda Malaysia dan Singapura serta beberapa negara tetangga lainnya bukanlah asap kiriman Riau.
Hal itu menurut informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pergerakan angin justru berlawanan dari negara-negara tetangga tersebut.
"Yang paling parah terkena dampak kabut asap Riau adalah Riau sendiri, kemudian daerah tetangga seperti Sumatera Barat dan Sumatera Selatan," kata Slamet Riyadi selaku analis pada lembaga pemantau cuaca.
Menurut pendeteksian Satelit Terra dan Aqua, terdapat ribuan titik panas (hotspot) di daratan Sumatera dan terbanyak adalah Riau.
Kondisi itu yang kemudian menurut analis menjadi faktor penyebab kabut asap semakin tebal hingga melumpuhkan tiga bandara sekaligus. (T.KR-FZR)