Sabtu 15 Mar 2014 03:00 WIB

Pesawat MAS Diduga Terbang Lima Jam

Rep: dessy saputri/ Red: Taufik Rachman
Malaysia Airlines
Malaysia Airlines

REPUBLIKA.CO.ID,KUALA LUMPUR -- Pesawat Malaysia Airlines yang telah menghilang diduga telah terbang selama lebih dari lima jam setelah menghilang. BBC melaporkan, diyakini pesawat itu mengirimkan sinyal otomatis ke sistem satelit setelah kehilangan kontak radar.

Artinya, pesawat tersebut dapat terbang lebih dari 1.600 km setelah kontak terakhir. Pada Jumat lalu, tim pengintai AS telah dikirimkan ke Samudera Hindia, yang lokasinya lebih jauh dari lokasi pencarian awal.

Menurut koresponden sains Jonathan Amos, sinyal tersebut dapat dikirim jika pesawat masih utuh dan bertenaga. Alasan itu juga mungkin dapat menjadi penjelasan mengapa tim pencari pesawat telah melakukan pencarian hingga Samudera Hindia.

Sebelumnya, media AS melaporkan seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya, mengatakan pesawat MAS telah memberikan 'ping' satelit selama beberapa jam setelah hilang kontak dengan pengawas lalu lintas udara. Juru Bicara Gedung Putih Jay Carney telah mengkonfirmasi bahwa tim AS mengalihkan pencariannya ke Samudera Hindia karena adanya informasi baru ini.

Malaysia sendiri belum memberikan komentarnya terkait hal ini. AS telah mengirimkan kapal perusak angkatan laut dan pesawat pengintai canggih ke Samudera Hindia. Sedangkan, angkatan laut India juga menerjunkan angkatan udaranya dan penjaga pantai untuk bergabung dalam pencarian ini.

Juru bicara angkatan laut India Dk Sharma mengatakan terdapat enam kapal dan lima pesawat yang diterjunkan ke Laut Andaman. "Kami ingin menelusuri wilayah itu," katanya.

Klaim pernyataan terakhir tersebut ditanggapi serius oleh Amerika Serikat. Meskipun begitu, ia menegaskan beberapa petunjuk yang ada sebelumnya salah.

Menteri Perhubungan Malaysia, Hishammudin Hussein mengatakan wilayah pencarian MAS kini diperluas di timur dan barat Semenanjung Malaysia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement