Sabtu 15 Mar 2014 17:41 WIB

Hotel di Denpasar Bidik Peluang Saat Hindu Nyepi

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Joko Sadewo
Suasana Nyepi di Bali
Foto: antara
Suasana Nyepi di Bali

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemeritah Kota Denpasar, Drs IB Rahoela mengingatkan agar hotel menahan diri dalam memasarkan paket liburan Hari Raya Nyepi.

Pada saat Nyepi, kata dia, umat Hindu akan melaksanakan kegiatan penyepian, dengan menghindari bepergian, menghindari pekerjaan, menghindari kegiatan bersenang-senang, serta tidak menyalakan api atau lampu. "Kendati berada di hotel yang jauh dari lingkungan masyarakat, aktivitas hotel agar dibatasi," kata Rahoela menjawab pertanyaan Republika, Sabtu (15/3). Denpasar.

Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1636 bertepatan 31 Maret 2014, dimana pada hari itu seluruh kegiatan dihentikan. Selain dilarang keluar rumah pada siang hari, pada malam hari lampu-lampu penerangan jalan maupun lampu rumah tidak boleh dinyalakan.

Kegiatan Nyepi, bagi sejumlah hotel dinilai sebagai peluang pasar, dengan membidik mereka yang tidak merayakan Nyepi. Biasanya mereka memanfaatkan waktu liburan selama Nyepi untuk bepergian ke luar Bali. Karena itu, sebagian besar hotel di Bali, khususnya di Denpasar dan Kuta, menawarkan paket Nyepi, dengan menawarkan suasana yang sedikit lebih longgar ketimbang tinggal di rumah.

Humas Hotel The Grand Bali Beach, Sanur Denpasar, IA Dewi Apriyanti mengatakan, tamu yang menginap di hotelnya selama Nyepi, tetap tidak dibolehkan meninggalkan areal hotel. Mereka hanya boleh beraktivitas di dalam kamar, di restoran dan arena lainnya yang bersifat indoor. "Para tamu arus tetap enghormati ummat Hindu yang sedang melakukan Berata Penyepian," kata Dewi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement