REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Langkah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi yang mendapat mandat sebagai calon Presiden RI oleh PDI Perjuangan pada Pemilu 2014 berdampak naiknya elektabilitas partai itu.
"Efek pencapresan Pak Jokowi itu ternyata berpengaruh ke suara parpolnya di Jawa Barat. Sebelumnya, elektabilitas PDIP di Jabar di bawah 20 persen, sekarang mencapai 20,8 persen. Ini ada peningkatan signifikan," kata Ketua Lembaga Studi Informasi dan Demokrasi (eLSiD) Deddi Barnadi di Kota Bandung, Senin.
Ia mengatakan "Jokowi Effect" memang terbukti benar karena PDI Perjuangan yang pada beberapa survei terdahulu oleh lembaga-lembaga survei nasional hanya memperoleh 16 persen sampai 17 persen namun sekarang begitu perkasa berada di angka 20,8 persen.
"Suara yang diambil PDIP justru berasal dari mereka yang tadinya belum menentukan. Kita bisa lihat suara yang belum menentukan/menjawab tak tahu/tak menjawab, jumlahnya kini berada di 16,9 persen," kata dia.
Dalam survei yang dilakukan tanggal 14-16 Maret 2014, di 26 Kota di Jawa Barat, kata dia, dan menggunakan Metodologi Stratifikasi Random Sampling, dengan cara ditelepon menggunakan panduan kuesioner, diketahui hasil bahwa sebanyak 13,2 persen responden memilih Partai Golkar pada Pemilu 2014.
"Kemudian 10,3 responden akan memilih Partai Gerindra, 7,1 persen responden akan memilih Partai Demokrat, 6,8 persen responden akan memilih PPP dan 5,9 persen responden akan memilih PKS 5,9 persen.
Kemudian sebanyak 4,1 persen responden akan memilih Partai Hanura, 3,9 persen memilih PAN, 3,1 persen responden responden akan memilih NasDem, 1,8 persen responden akan memilih PKB, 0,7 persen responden akan memilih PKPI.
"Adapun jumlah Responden yang kami survei sebanyak 2.500 orang terdiri dari 1311 perempuan dan 1189 laki-laki , Margin of Error 4,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen," katanya.