Senin 17 Mar 2014 17:19 WIB

Tentara Suriah Rebut Kota Strategis di Perbatasan Lebanon

Rep: Gita Amanda/ Red: Mansyur Faqih
 Warga Suriah membantu seorang wanita yang selamat dari ledakan bom di kawasan Masaken Hanano, dekat Aleppo, Suriah.
Foto: AP
Warga Suriah membantu seorang wanita yang selamat dari ledakan bom di kawasan Masaken Hanano, dekat Aleppo, Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Pasukan pemerintah Suriah dibantu pejuang Hizbullah berhasil merebut kota strategis di dekat perbatasan Lebanon, Ahad (16/3). Pejuang oposisi pun terusir dari kubu terakhir mereka di daerah perbatasan dan melarikan diri ke negara tetangga Lebanon.

Daerah Yabroud selama ini menjadi penghubung utama Suriah dan Lebanon. Pejuang kerap menggunakan Yabroud untuk menyelundupkan senjata dan pemberontak. Kembalinya Yabroud ke tangan pasukan pemerintah merupakan keuntungan strategis bagi pasukan Presiden Bashar Al-Assad. 

Selama ini Assad telah menkonsolidasikan otoritas di sejumlah kota besar di Suriah. Militan dari kelompok Syiah Lebanon, Hizbullah, telah berperan besar bagi keberhasilan Assad memerangi pemberontak. Ditambah lagi dukungan dari Iran untuk Assad. 

Namun fakta bahwa pejuang oposisi melarikan diri ke Lebanon memicu kekhawatiran baru. Selama ini Lebanon merupakan basis utama Hizbullah. Dikhawatirkan konflik berdarah bisa berlanjut ke Lebanon.

Direktur Pusat Penelitian Timur Tengah di London School of Economics Fawaz Gerges A mengatakan, ini adalah keberuntung yang didapatkan Assad. Tak hanya mampu bertahan selama tiga tahun terakhir, tapi pasukannya juga tetap utuh. Ditambah adanya bantuan dari sekutu-sekutu Hizbullahnya."Ini adalah hari yang baik untuk Assad," kata Gerges.

Namun ia memperingatkan, direbut kembalinya Yabroud dapat bergema ke Lebanon. Ia mengibaratkan peristiwa ini seperti menuangkan bensin ke Lebanon. Kekerasan sektarian bisa pecah di negara tersebut.

Serangan dilakukan tentara Assad dan Hizbullah, membuat pemberontak meninggalkan markas mereka di bukit-bukit sekitar Yabroud. Kota Yabroud yang telah porak poranda memudahkan pasukan pemerintah bergerak dari timur.

Juru bicara koalisi pemberontak Front Islam Kapten Islam Alloush mengatakan, letak Yabroud yang strategis membuatnya menjadi sangat penting.

Alloush mengatakan, kini pemberontak tak punya pilihan lain selain memasok pejuang dari luar Damaskus. Terlebih saat ini pasukan Suriah mengepung sejumlah daerah yang dikuasai oposisi. Mereka juga memutus distribusi makanan, listrik dan air bersih.

Menteri Pertahanan Suriah Jenderal Fahd Jassem al-Freij memuji kemenangan terbaru tersebut. "Kita sedang bergerak dari satu kemenangan ke lainnya," kata al- Freij dalam pernyataan yang disiarkan kantor berita resmi SANA

Ia mengatakan, pasukan militer sekarang tengah mengejar teroris dan sekutunya. Mereka juga bertekad menghancurkan semua tempat persembunyian pemberontak.

sumber : ap
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement