Senin 17 Mar 2014 18:38 WIB

Pengamat: Transportasi di Era Jokowi Kian Mahal

  Sebuah bus gandeng TransJakarta mogok di Jalan Gunung Sahari Raya, Jakarta Pusat, Selasa (25/2). (foto: Raisan Al Farisi)
Sebuah bus gandeng TransJakarta mogok di Jalan Gunung Sahari Raya, Jakarta Pusat, Selasa (25/2). (foto: Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dinilai kurang berperan dalam membangun transportasi Jakarta. Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagyo menilai, sederet moda transportasi perkotaan DKI dibangun dengan pijakan yang lemah.

Dosen Universitas Paramadina mengatakan tak ada rencana yang jelas dari Jokowi soal transportasi massal. Selain itu, biaya transportasi yang harus ditanggung oleh masyarakat di ibukota pun cenderung mahal. "Nggak ada kemajuan dalam bidang transportasi di jaman Jokowi ini. Transportasi malah jadi mahal," ujar Agus.

Agus pun mempertanyakan kebijakan Jokowi soal transportasi, terutama dalam pembangunan enam ruas tol. Jokowi dinilai tidak berpihak pada rakyat karena justru menguntungkan pihak pengusaha swasta.

Agus juga menyayangkan, mengapa Jokowi diam melihat kasus bus Transjakarta rusak dan karatan. Kasus tersebut menurutnya semakin menambah daftar kegagalan Jokowi mengendalikan bawahannya. "Sedari awal sudah saya sampaikan supaya Pemprov DKI Jakarta jangan membeli bus asal China atau Korea karena hanya akan tahan dua tahun saja."

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement