Senin 17 Mar 2014 20:12 WIB

PM Abbott Pastikan Buka Hutan Lindung di Tasmania untuk Industri

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Perdana Menteri Australia Tony Abbott menegaskan kembali komitmennya untuk mengusahakan dicabutnya 74 ribu hektare hutan Tasmania dari Daftar Warisan Dunia. Kebijakan itu sebagai bagian dari suatu "kebangkitan industri kehutanan" di negara bagian itu.

Pemerintah Partai Liberal yang baru terpilih di Tasmania, pimpinan Menteri Utama terpilih Will Hodgman, berjanji akan membatalkan Persetujuan Kehutanan di negara bagian itu serta membuka kembali hutan-hutan lindung untuk industri.

Berdasarkan persetujuan tersebut, 170 ribu hektar hutan ditambahkan ke kawasan hutan lindung Warisan Dunia.

Abbott mengatakan, Pemerintah Federal berkomitmen untuk mengembangkan industri hutan di negara bagian itu.

"KIta ingin melihat suatu renaissance kehutanan di Tasmania," katanya, baru-baru ini.

Perdana Menteri Abbott sebelumnya bulan ini menyatakan bahwa terlalu banyak hutan di Australia yang "dilindungi".

Ia berjanji akan membentuk sebuah dewan penasehat baru guna mendukung industri kayu.

Menurut Pemerintah Federal, bagian hutan yang dilindungi di kawasan Warisan Dunia di Tasmania sebagian sudah ditebangi atau mengalami kerusakan, dan seharusnya dibuka untuk industri kayu.

Partai Liberal meraih hasil pemilu terbaik di Tasmania pada Sabtu (15/3) malam lalu, mengakhiri 16 tahun pemerintahan Partai Buruh.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement