REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Perdana Menteri Australia Tony Abbott menegaskan kembali komitmennya untuk mengusahakan dicabutnya 74 ribu hektare hutan Tasmania dari Daftar Warisan Dunia. Kebijakan itu sebagai bagian dari suatu "kebangkitan industri kehutanan" di negara bagian itu.
Pemerintah Partai Liberal yang baru terpilih di Tasmania, pimpinan Menteri Utama terpilih Will Hodgman, berjanji akan membatalkan Persetujuan Kehutanan di negara bagian itu serta membuka kembali hutan-hutan lindung untuk industri.
Berdasarkan persetujuan tersebut, 170 ribu hektar hutan ditambahkan ke kawasan hutan lindung Warisan Dunia.
Abbott mengatakan, Pemerintah Federal berkomitmen untuk mengembangkan industri hutan di negara bagian itu.
"KIta ingin melihat suatu renaissance kehutanan di Tasmania," katanya, baru-baru ini.
Perdana Menteri Abbott sebelumnya bulan ini menyatakan bahwa terlalu banyak hutan di Australia yang "dilindungi".
Ia berjanji akan membentuk sebuah dewan penasehat baru guna mendukung industri kayu.
Menurut Pemerintah Federal, bagian hutan yang dilindungi di kawasan Warisan Dunia di Tasmania sebagian sudah ditebangi atau mengalami kerusakan, dan seharusnya dibuka untuk industri kayu.
Partai Liberal meraih hasil pemilu terbaik di Tasmania pada Sabtu (15/3) malam lalu, mengakhiri 16 tahun pemerintahan Partai Buruh.