REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lion Grup berencana merambah pasar luar dengan mengeluarkan Australia Batik di Australia. "Rencananya tahun depan bisa buka di sana," Direktur Utama Lion Group Rusdi Kirana, Senin (17/3). Australia berpeluang besar karena konsumen berani membayar tiket full service.
Rusdi mengatakan, untuk awal pembukaan hanya akan melayani rute domestik seperti Sydney menuju Melbourne atau Sydney menuju Perth. Fokus maskapai lebih mengedepankan rute domestik. Dari sisi regulasi, Australia termasuk yang mudah. Sebab maskapai asing diperbolehkan berdiri sendiri 100 persen tanpa partner. Saat ini Lion sedang menyiapkan dari segi pekerja hingga struktur organisasi.
Tahun depan diharapkan rencana tersebut bisa rampung. Rencananya Lion akan mengoperasikan Australia Batik sebanyak dua sampai empat maskapai yang melayan rute domestik. Bila ada kesempatan dan peluang tak menutup kemungkinan juga akan membuka rute di luar domestik. Saat ini pihak Lion Grup sedang mencari partner dalam mendukung upaya tersebut.
Rusdi menjelaskan, dari sudut pendanaan Lion tidak merasa kesulitan. "Perusahaan kami termasuk yang menguntungkan," kata Rusdi. Lion Grup termasuk yang dipercaya oleh banyak perbankan. Beberapa di antaranya Bank Exim US, Perancis, dan Italia, serta bank swasta lainnya. Secara permodalan tidak sulit karena pemodal lebih banyak memasok untuk pendanaan pembelian pesawat.