REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Kementerian Dalam Negeri Malaysia mengungkapkan adanya sindikat penjualan paspor asli melibatkan negara tetangga. Termasuk dalam kasus dua warga Iran yang menggunakan paspor curian untuk menaiki pesawat Malaysia Airlines MH370.
"Hasil penyelidikan mendapati dua paspor yang dimiliki warga Iran itu bukan palsu tapi asli," kata Menteri Dalam Negeri Datuk Seri Ahmad Zahid Hamidi di Kuala Lumpur, Selasa (18/3).
"Dia (dua lelaki Iran) masuk ke Malaysia menaiki kapal terbang Qatar Airways dari Phuket ke Kuala Lumpur pada 28 Februari. (Kita percaya) mereka membeli atau mendapatkan paspor tersebut di Phuket," katanya seperti dikutip media-media lokal di Kuala Lumpur.
Ahmad mengungkapkan hal tersebut menjawab pertanyaan anggota parlemen Datuk Mahfuz Omar mengenai membanjirnya pelajar asing dan pekerja asing tanpa izin termasuk kasus dua warga Iran itu.
Ahmad mengatakan, temuan tersebut merupakan hasil penyelidikan pihak Kementerian dan Kantor Imigrasi, namun keseluruhan hasil penyelidikan baru akan diungkapkan pada akhir Maret.
Ahmad menegaskan pihaknya serta Kantor Imigrasi tidak akan berkompromi dengan sindikat manapun karena hal tersebut merupakan masalah serius yang melibatkan keselamatan negara. Menurut Interpol, lebih dari 40 juta paspor dilaporkan hilang di seluruh dunia saat ini.
Pesawat MAS MH370 yang membawa 227 penumpang dan 12 kru hilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur menuju Beijing, sekitar satu jam setelah lepas landas dari bandara KLIA pada Sabtu (8/3) lalu pukul 00.41 dinihari.