REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Mantan presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev membela pengambilalihan Crimea oleh Rusia. Gorbachev mengatakan kembalinya Crimea ke Rusia telah mengoreksi kesalahan sejarah ketika Soviet melepas wilayah itu ke Ukraina.
"Dulu Crimea bergabung dengan Ukraina berdasarkan hukum Soviet yang komunis tanpa bertanya kepada rakyat. Sekarang, rakyat sendiri telah memutuskan untuk mengoreksi sejarah yang salah itu," kata Gobarchev, Senin (17/3) waktu setempat.
Seharusnya, kata dia, hasil referendum Crimea dirayakan, bukan malah diberikan sanksi. Tindakan AS dan Uni Eropa terhadap Rusia tidak akan berpengaruh banyak. Sanksi Barat hanya makin membuktikan ada masalah serius di Ukraina.
Crimea menjadi bagian Rusia sampai pemimpin Soviet Nikita Khrushchev menyerahkan wilayah itu kepada Ukraina pada 1954. Pada 1991, pemimpin Rusia, Boris Yeltsin, memberikan kemerdekaan kepada Ukraina di mana Gorbachev tidak ikut berpartisipasi pada pertemuan pembicaraan tentang itu.
Ukraina merdeka bersama Belarusia yang disambut gegap gempita Barat. Kebanyakan elite politik Rusia terpaksa gigit jari atas kemerdekaan dua negara itu.
Rakyat Rusia berharap Crimea kembali ke pangkuan mereka, mengingat 60 persen penduduk di sana beretnik dan berbahasa Rusia.